Kategori
NEWS

RSDC Wisma Atlet Diisolasi 7 Hari, Usai Ditemukannya Kasus Omicron

RSDC Wisma Atlet Diisolasi 7 Hari, Usai Ditemukannya Kasus Omicron

Kasus Omicron Ditemukan, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari 

RSDC Wisma Atlet Diisolasi 7 Hari, Usai Ditemukannya Kasus Omicron – Pemerintah mengambil keputusan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran sampai 7 hari ke depan sebagai wujud antisipasi menghambat penularan varian Omicron. Tindakan ini di jalankan terkait ada penemuan kasus Omicron di rumah sakit darurat COVID-19 tersebut.

Keputusan ini di sita berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang di lanjutkan dengan rapat tehnis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.

“Perkembangan kondisi terakhir menjadikan pemerintah wajib bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron. Isolasi RSDC adalah cara yang di harapkan efektif untuk target tersebut,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto di dalam siaran pers, Kamis kemarin malam.

1. Tempat karantina pelaku perjalanan internasional

Kasus Omicron Ditemukan, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari 

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini di fungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

2. Karantina di alihkan ke Rusun Nagrak

Kasus Omicron Ditemukan, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari 

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara. Untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya,” ujarnya.

3. Tenaga kesehatan untuk Rusun Nagrak di dukung Dinkes Jakarta

Kasus Omicron Ditemukan, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari 

Beliau menambahkan tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera di berlakukan isolasi area Wisma Atlet. Sehingga tenaga kesehatan untuk Rusun Nagrak akan di dukung oleh sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang. Untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.

“Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan. Segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” imbaunya.