Kategori
NEWS

Update Terlengkap Kasus COVID-19 Nasional Per Kamis 13 Januari 2022

Pasien Covid-19 Harus Dirawat di Rumah Sakit, Ini Kriterianya - Bagian 1Update Terlengkap Kasus COVID-19 Nasional Per Kamis 13 Januari 2022 –  COVID-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.

Satgas COVID-19 menginformasikan, hingga Kamis yang lalu ada 4.268.890 kasus virus corona di Indonesia. Jumlah ini setelah ada penambahan sebanyak 793 kasus hari ini.

Daerah dengan penambahan kasus COVID-19 terbanyak hari ini yakni DKI Jakarta 478 kasus, Jawa Barat 89 kasus,Banten 54 kasus, Bali 26 kasus, dan Jawa Timur 23 kasus.

1. Sebanyak 1.333.610 orang telah mendapatkan dosis ketiga vaksin COVID-19
Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Kamis 13 Januari 2022 

Sementara vaksinasi COVID-19, yang menjadi salah satu cara menanggulangi pandemik, terus di lakukan oleh pemerintah Indonesia. Hingga saat ini sudah ada 173.248.256 orang yang mendapatkan vaksin dosis pertama atau bertambah 1.092.662 orang dari sehari sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 118.488.929 juta orang di antaranya sudah mendapat vaksin dosis kedua. Sementara untuk vaksinasi dosis ketiga, sudah di terima oleh 1.333.610 orang.

2. Data kasus COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia
Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Kamis 13 Januari 2022 

Berikut adalah daftar lengkap kasus COVID-19 per provinsi hingga Kamis, 13 Januari 2022:
Aceh: 38.435
Sumatra Utara: 106.147
Sumatra Barat: 89.881
Riau: 128.949
Jambi: 29.794
Sumatra Selatan: 59.999
Bengkulu: 23.107
Lampung: 49.755
Bangka Belitung: 52.3780
Kepulauan Riau: 54.746
DKI Jakarta: 869.089
Jawa Barat: 709.293
Jawa Tengah: 487.083
DI Yogyakarta: 157.059
Jawa Timur: 400.291
Banten: 133.154
Bali: 114.471
NTB: 27.820
NTT: 64.319
Gorontalo: 11.849
Sulawesi Barat: 12.371
Maluku: 14.596
Maluku Utara: 12.110
Papua: 34.396
Papua Barat: 23.750

Total: 4.268.890

3. Kasus aktif COVID-19 hari ini bertambah 403
Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Kamis 13 Januari 2022 

Hari ini kasus aktif di Indonesia bertambah 403, sehingga total kasus aktif saat ini mencapai 7.388, bertambah dari hari sebelumnya yang bberjumlah 6.985. Kasus aktif artinya para penderita masih menjalani perawatan atau isolasi akibat COVID-19.

Sementara untuk kasus sembuh, hingga saat ini terdapat 4.117.347 kasus. Angka ini setelah ada penambahan sebanyak 385 orang yang berhasil mengalahkan COVID-19 hari ini.

Daerah dengan angka kesembuhan terbanyak hari ini yaitu Provinsi DKI Jakarta (294), Banten (15), dan Jawa Timur (12), Jawa Barat (11), dan Nusa Tenggara Timur (10).

Kategori
NEWS

Kasus Positif COVID-19 Terus Naik Selama 2 Pekan Berturut Di Indonesia

Satgas: Penyintas COVID-19 Jangan Sampai Tertular Lagi, Harus Tetap  Hati-Hati - Health Liputan6.comKasus Positif COVID-19 Terus Naik Selama 2 Pekan Berturut Di Indonesia – COVID-19 adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari lansia golongan usia lanjut orang dewasa, anak-anak dan bayi, sampai ibu hamil dan ibu menyusui.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyatakan kasus positif COVID-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Melihat jumlah kasus yang terus mengalami kenaikan, kata dia, kondisi ini perlu di antisipasi lebih lanjut, mengingat kenaikan pasca-libur Natal dan Tahun Baru masih dapat terjadi pada minggu yang akan datang. Berikut adalah Kasus Positif COVID-19 Terus Naik Selama 2 Pekan Berturut Di Indonesia.

1. Kenaikan kasus positif masih banyak di sumbang oleh para pelaku perjalanan luar negeri
Kasus Positif di Indonesia Naik Selama Dua Pekan Berturut-turut | Republika  Online

Kemudian, Wiku juga menekankan kenaikan kasus positif masih banyak di sumbang oleh para pelaku perjalanan luar negeri. Sehingga pemerintah harus memastikan karantina di jalankan secara ketat supaya kasus dapat terlacak hingga selesai.

Masyarakat juga di imbau untuk turut bersama-sama menjaga kondisi yang masih dapat terkendali ini dengan menunda perjalanan ke luar negeri bila tak ada kepentingan yang mendesak. Apalagi dengan adanya varian Omicron yang mulai banyak di temukan dan adanya transmisi lokal.

“Mengingat kenaikan kasus yang terjadi di banyak negara di dunia, bukan berarti kita terlepas dari ancaman lonjakan ketiga. Terlebih pula, berdasarkan pengalaman kita selama ini, kenaikan kasus biasanya baru terlihat dua sampai dengan tiga minggu pasca-periode libur panjang,” tegas Wiku.

2. Kasus positif jauh lebih banyak di bandingkan dengan orang yang sembuh dari COVID-19
Kasus COVID-19 di Indonesia Alami Kenaikan Dua Minggu Berturut-turut

Menurut Wiku, terlihat jelas kasus positif jauh lebih banyak di bandingkan dengan jumlah orang yang telah sembuh dari COVID-19. Ia memberikan contoh pada 6 Januari 2022 lalu, kasus positif harian mencapai 553 kasus. Namun angka kesembuhan hanya mencapai 209 kasus.

“Padahal data dalam tiga minggu sebelumnya, meskipun menunjukkan tren yang fluktuatif, penambahan kesembuhan pada umumnya lebih tinggi daripada kasus positif. Hal ini tentunya menjadi catatan kita bersama,” kata dia.

Sehingga dalam menangani kondisi tersebut, pemerintah membutuhkan investigasi dan analisis yang mendalam dan berkaitan dengan proporsi varian-varian yang kini tengah beredar di masyarakat.

3. Peran pemerintah daerah amat penting dalam menekan kasus COVID-19

Kasus COVID-19 di Indonesia Alami Kenaikan Dua Minggu Berturut-turut

Wiku menjelaskan, berbagai data dan pengetahuan yang berhubungan dengan karakteristik penularan. Gejala klinis, lama perawatan dan risiko kematian dari varian COVID-19 yang beredar menjadi penting sebagai basis perumusan sebuah kebijakan yang akan di ambil nantinya.

Namun dalam menganalisis berbagai aspek itu. Tentunya perlu di dukung dengan ketersediaan data yang valid dan kredibel secara real time presentatif. Yang dapat diupayakan oleh setiap fasilitas kesehatan saat melaporkan perkembangan kasus yang terjadi.

Menurut Wiku, di perlukan pula peran serta pemerintah daerah dalam menganalisis dan memantau. Kondisi kasus di daerahnya agar kenaikan kasus dari transmisi komunitas dapat segera teridentifikasi, tercatat dan tertangani tanpa meluas lebih lanjut.