Kategori
NEWS

Penyebaran Varian Omicron di Inggris Sebabkan 12 Orang Meninggal

Penyebaran Varian Omicron di Inggris Sebabkan 12 Orang Meninggal

Penyebaran Varian Omicron di Inggris Sebabkan 12 Orang Meninggal – Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab, menjelaskan bahwa 12 orang udah meninggal dunia akibat terpapar varian COVID-19 Omicron di negaranya. Raab menambahkan, setidaknya ada 104 orang di rawat di rumah sakit akibat varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini.

Kendati begitu, pemerintah selalu kekeh bersama dengan rencananya untuk tidak memberlakukan pembatasan menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Saya tidak mampu memberi tambahan jaminan yang keras dan cepat. Dalam menilai situasi, kami terlampau tergantung terhadap knowledge faktual. Akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk menilai ancaman dari Omicron,” kata Raab.

1. Sulit untuk menerapkan kembali pembatasan

12 Orang Meninggal Akibat Varian Omicron di Inggris

Para pejabat Inggris telah memperingatkan, permintaan rawat inap dapat mencapai level tertinggi tertinggi akibat lonjakan infeksi yang terjadi baru-baru ini.

Keputusan apapun untuk mencegah penularan akan menjadi obyek kritik bagi Perdana Menteri Boris Johnson. Sebelumnya, dia telah di kritik karena tahun lalu kedapatan mengikuti pesta bersama staf-stafnya di tengah kebijakan pembatasan yang pertama.

Di sisi lain, Johnson juga mengalami pemberontakan di Parlemen pekan lalu, ketika anggota parlemen dari partainya sendiri menentang kebijakan pengetatan COVID-19.

Mau tidak mau, Johnson harus bergantung dengan dukungan dari oposisi utama Partai Buruh, jika ingin membuat aturan yang kembali mewajibkan masyarakat untuk memakai masker di tempat umum.

2. Rekor infeksi COVID-19 terbaru: 92 ribu orang positif

Jerman Cetak Rekor Covid, 39 Ribu Kasus Sehari

Di lansir dari Worldometer, infeksi pandemik COVID-19 di Inggris mencapai lebih dari 11,3 juta kasus pada hari Senin kemarin.

Pada hari Jumat kemarin, Inggris mencatatkan rekor infeksi harian tertinggi, yaitu 92.288 orang terpapar corona dalam sehari.

Kendati begitu, para pejabat dan menteri masih menampik apabila lonjakan kasus di sebabkan oleh varian Omicron dan menyebabkan gelombang pandemik terbaru.

3. WHO sebut Omicron telah terdeteksi di 89 negara

Varian Omicron Terdeteksi di 89 Negara, WHO: Omicron Menyebar dengan Sangat  Cepat - Tribunnews.com Mobile

World Health Organization (WHO) melaporkan COVID-19 varian Omicron telah terdeteksi di 89 negara. WHO juga mengabarkan varian Omicon menyebar cepat di tempat-tempat dengan kekebalan populasi yang tinggi.

Hasil penilaian WHO menunjukkan kasus Omicron berlipat ganda setiap 1,5 sampai tiga hari di negara-negara dengan penularan komunitas, yang berarti transmisi Omicron tidak semata-mata dari luar negeri.

WHO turut memperingatkan Omicron akan segera menyusul Delta sebagai varian dominan di 89 negara tersebut.

Sama seperti Inggris, WHO juga belum memiliki data definitif terkait ancaman varian Omicron dan sejauh mana varian ini menurunkan efikasi vaksin.

Sebaliknya, sejumlah negara di Eropa justru mulai menerapkan kebijakan pembatasan meski diwarnai protes, salah satunya adalah Belanda.