Kategori
NEWS

Balita dan Sejumlah Anak-Anak di Kota Depok Terpapar COVID-19

Catat! 7 Tempat Berisiko Tinggi Penularan Omicron Menurut Para AhliBalita dan Sejumlah Anak-Anak di Kota Depok Terpapar COVID-19 – Akibat lonjakan kasus Covid-19, RSUD Kota Depok hingga saat ini sedang merawat 19 pasien positif Covid-19. Di mana salah satu pasien positif Covid-19 merupakan balita.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyampaikan bahwa sebaran kasus Covid-19 yang di temukan hari ini, Sabtu (19/6/2021), di dominasi kalangan usia muda dan kelompok usia produktif. Bahkan, jumlah kasus positif Covid-19 pada balita hari ini di Depok menyamai lansia (60 tahun lebih), dengan 37 kasus.

Namun, pihaknya enggan menyebutkan jumlah bayi yang terpapar COVID-19 di Depok. “RSUD yang menjelaskan, pastinya sudah di rawat. Apabila melihat stastik yang ada, balita itu cepat sembuh tidak ada perburukan,” ujar Mary, Jumat (4/2/2022).

1. Kasus aktif bertambah 1.603 kasus dalam sehari
Kasihan, Ada Bayi Terpapar COVID-19 di Depok

Berdasarkan data informasi COVID-19 Depok pada Kamis (3/2/2022), kasus aktif mengalami penambahan sebanyak 1.603 kasus atau menjadi 7.782. Jumlah tersebut terus meroket sejak beberapa pekan terakhir dan telah menjadi perhatian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok.

Untuk kasus kesembuhan mengalami penambahan 53 kasus dan menjadi 103.990. Pada kasus meninggal dunia terjadi penambahan sebanyak satu atau menjadi 2.177. Secara keseluruhan total kasus terkonfirmasi mencapai 1.657 atau menjadi 113.949.

Terkait suspek mengalami penungurangan sebanyak satu kasus menjadi sembilan, yang sebelumnya 10. Sedangkan pada kasus kontak erat mengalami penambahan sebanyak tujuh kasus sehingga menjadi 251.

2. Di dampingi orang tuaBerpengaruh pada kegiatan belajar mengajar

Mary menjelaskan, bayi yang terpapar menjalani perawatan di RSUD Kota Depok dengan di dampingi orang tua. Di jelaskan oleh Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Mayori, pihaknya mencatat ada lonjakan lima kali lipat di banding beberapa bulan lalu.

“Penularan kali ini memaparkan ke segala jenjang usia, baik anak hingga bayi,” ujar Devi.

Devi mengungkapkan, telah melakukan penanganan terhadap bayi yang terpapar COVID-19. Namun, pihaknya belum mengetahui secara detail varian yang menularkan terhadap bayi karena butuh hasil pemeriksaan dari Laboratorium Pemerintah Pusat. Beberapa waktu lalu, penularan terhadap anak di sebabkan varian Delta namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

“Kalau sekarang masih ada anak yang terkena bahkan bayi, namun variannya belum di ketahui karena harus di lakukan pengecekan ke Pusat,” ungkap Devi.

3. Berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar
Berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar

Penularan COVID-19 yang terjadi terhadap anak pastinya berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah. Murujuk data yang di miliki Dinas Kesehatan Kota Depok, ada di temukan 38 sekolah dengan kasus COVID-19 dan totalnya mencapai 356, di kalangansiswa dan guru.

“Paling banyak di temukan di sekolah jenjang SMA sebanyak 19, lalu ada empat di SMP, satu TK, dan 14 SD,” jelas Mary.

Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit penanganan COVID-19 di Kota Depok, juga meningkat dengan keterisian ICU mencapai 26,47 persen. Untuk ketersediaan tempat tidur rumah sakit penanganan COVID-19,  mencapai 565 untuk perawatan pasien yang membutuhkan isolasi.

“Sedangkan untuk penanganan ICU sebanyak 68 tempat tidur, nantinya akan di tambah kembali sebanyak 30 persen apabila positivity rate mengalami peningkatan,” ucap Mary.

Kategori
NEWS

Beberapa Remaja Laki-Laki Rusia Menemukan Seorang Bayi Perempuan

Beberapa Remaja Laki-Laki Rusia Menemukan Seorang Bayi Perempuan

Beberapa Remaja Laki-Laki Rusia Menemukan Seorang Bayi Perempuan – Kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga tentu membawa kebahagiaan bagi pasangan yang mengidamkan keluarga kecil yang bahagia. Pertumbuhan bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir ke dunia terus memberikan rasa takjub. Apalagi jika melihat buah hati tumbuh dari hari ke hari.

Nah, pertumbuhan bayi sejak lahir hingga usia balita seringkali terasa cepat bagi orangtua. Sehingga, setiap momen kebersamaan menjadi sangat berharga. Lima remaja laki-laki yang sedang berjalan di jalan terpencil di desa Sosnovka, Siberia, Rusia menemukan seorang bayi perempuan.

Bayi itu ditaruh di dalam sebuah kotak telur, di tengah dinginnya suhu yang mencapai minus 20 derajat Celsius. Bayi itu diperkirakan baru dilahirkan beberapa hari yang lalu sebelum ditemukan para remaja itu.

Salah satu remaja menelpon orang tuanya untuk meminta bantuan
Remaja Siberia Temukan Bayi yang Ditinggal di Kotak Telur

Melansir dari The Independent, salah satu dari lima remaja itu, bernama Renat Litvinov, 16, dia mengatakan bersama dengan teman-temannya menemukan sebuah kotak kardus untuk menaruh telur dan mendengar “suara mencicit” dari dalam kotak.

Litvinov mengatakan awalnya dia dan teman-temannya mengira di dalam kotak itu adalah sebuah anak anjing, tapi ketika dibuka menemukan bayi perempuan yang terbungkus kain dengan botol di sebelahnya. Bayi itu menurutnya sangat kecil, berbaring seperti boneka kecil.

Karena menemukan bayi para remaja ini sangat terkejut dan selama beberapa detik bingung apa yang harus dilakukan.

Kelima remaja itu mencoba untuk menghentikan mobil yang lewat, tapi tidak ada yang berhenti, karena itu Litvinov menelpon ayahnya dan memberitahu bahwa mereka menemukan bayi. Ayah dan ibunya segera menuju tempat mereka dan membawa bayi itu ke rumah sakit.

Bayi dalam kondisi sehat
Remaja Siberia Temukan Bayi yang Ditinggal di Kotak Telur

Bayi perempuan yang di temukan di tengah suhu minus 20 derajat Celsius ini di khawatirkan menderita radang dingin dan tidak akan bertahan hidup. Ketika sudah berada di rumah sakit dokter segera memeriksa bayi itu dan menghangatkannya dengan menggosok lengan dan kakinya dengan lembut.

Setelah pemeriksaan bayi itu di laporkan dalam kondisi sehat dan akan di pindahkan ke rumah sakit anak-anak. Bayi itu di perkirakan baru berusia dua atau tiga hari, dan mungkin lahir di rumah.

Melansir dari Mirror, terkait orang yang membuang bayi ini operator komite investigasi Yekaterina Petrushina mengatakan akan membuka penyelidikan percobaan pembunuhan terhadap anak di bawah umur.

Menanggapi di temukannya bayi perempuan tersebut, ketua parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan kisah bayi itu tidak berakhir tragis karena kepedulian para pemuda, dia menyampaikan jika para remaja itu tidak berjalan di jalan yang sepi itu, bayi itu mungkin akan mati karena hipotermia. Volodin marah dengan orang yang telah membuang bayi itu yang seharusnya merawat, dia menganggap hal itu mengerikan.

Orangtua salah satu remaja yang menemukan bayi ingin mengadopsi
Remaja Siberia Temukan Bayi yang Ditinggal di Kotak Telur

Melansir dari BBC, orang tua dari Litvinov menyampaikan bahwa dia berencana untuk mengadopsi bayi itu. Untuk mengadopsinya mereka harus menunggu apakah ada keluarga dari bayi tersebut yang bisa di temukan. Jika tidak ada, pihak yang ingin melakukan adopsi harus mengumpulkan dokumen. Yang di perlukan dan mengambil kursus khusus sebelum di izinkan untuk mengadopsi.

Pasangan yang tertarik untuk mengadopsi itu telah memiliki tiga orang putra. Dan di laporkan bahwa mereka telah lama menginginkan memiliki anak perempuan. Ombudsman di wilayah tersebut di laporkan mendukung keinginan adopsi.

Setiap bulan, bayi akan menunjukkan perkembangan baru yang mendukung kemampuannya kelak. Sebagai orangtua Anda perlu mengetahui setiap perkembangan serta pertumbuhan bayi. Agar mengetahui apakah ia sudah mengikuti “jalur” yang tepat atau tidak.

Di kutip dari Michigan Medicine, di mulai sejak lahir sampai usia 12 bulan atau satu tahun, bayi terus berkembang sesuai usianya. Perkembangan ini di lihat dari keterampilan serta kemampuan yang pelan-pelan dapat di lakukan. Namun, perlu di ingat jika tahap perkembangan bayi baru lahir setiap bulan tidak bisa di samaratakan.

Hal ini karena kondisi kesehatannya pun berbeda-beda. Jadi, jangan cepat khawatir jika si kecil tidak memperlihatkan perkembangan yang sama dengan anak seusianya. Siapa tahu, bayi justru memunculkan keterampilan lain yang mungkin tidak di tunjukkan anak lain sesuai usianya.