Kategori
Masyarakat

Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia

Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia

Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia – Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah merupakan organ yang terdiri dari susunan otot yang dilapisi mukosa dan terdapat banyak papila atau tonjolan pada permukaan punggung lidah.

Secara umum, lidah memiliki fungsi penting dalam proses mastikasi, menelan, berbicara, dan pengecapan. Lidah menjadi cerminan kesehatan rongga mulut dan tubuh secara keseluruhan. Banyak penyakit dapat berhubungan dan bermanifestasi pada lidah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Namun, tidak semua perubahan atau bentuk lidah menjadi tanda terjadinya suatu penyakit. Ada beberapa variasi normal pada lidah yang tidak perlu di khawatirkan dan umum di alami oleh masyarakat Indonesia. Jadi, Dikutip dari idn poker android apa saja variasi normal pada lidah tersebut?

1. Fissured tongue
5 Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia 

Fissured tongue adalah kondisi adanya alur atau celah pada sisi atas atau samping lidah. fissured tongue memang tergolong variasi normal pada lidah. Namun, bila di sertai nyeri, lebih baik segera periksakan diri ke dokter atau dokter gigi, karena ini bisa menjadi tanda adanya suatu penyakit.

Celah-celah pada fissured tongue merupakan variasi normal pada lidah yang di pengaruhi oleh ras dan genetik seseorang. Celah tersebut dapat terisi oleh sisa-sisa makanan dan bakteri. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan lidah agar tidak terjadi iritasi, infeksi, halitosis (bau mulut), dan peradangan.

2. Geographic tongue
5 Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia 

Geographic tongue adalah kondisi terjadinya peradangan ringan yang melibatkan mukosa lidah dan sering terjadi pada anak-anak. Manifestasi klinis geographic tongue di tunjukkan dengan adanya gambaran seperti pulau pulau berwarna merah dengan tepi keratotik bewarna putih atau kuning. Pulau atau bercak berwarna merah di akibatkan adanya depapilasi papila lidah. Gambaran klinis tersebut sangat bervariasi dan dapat berpindah tempat.

Kebanyakan orang yang memiliki geographic tongue memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rasa asin, pedas, dan panas. Namun, selama tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, geographic tongue tidak perlu di lakukan perawatan.

3. Crenated atau scalloped tongue
5 Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia 

Crenated  tongue atau scalloped tongue timbul pada lidah akibat tekanan dari otot lidah yang menekan gigi. Hal tersebut di sebabkan oleh lidah yang besar atau macroglossia, sehingga ruang lidah tidak cukup dan akan menekan gigi yang menghadap lidah.

Bagian lidah yang berkontak langsung dengan gigi, terutama pada tepi lidah, akan menunjukkan gambaran klinis seperti kerang.

4. Hairy tongue
5 Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia 

Hairy tongue merupakan kondisi di mana papila lidah mengalami pertumbuhan memanjang berlebih, sehingga tampak seperti ada gambaran rambut pada lidah. Hairy tongue sendiri bisa berwarna putih atau hitam, tergantung pada kebiasaan seseorang, misalnya merokok.

Hairy tongue biasanya bersifat sementara dan jarang sekali menyebabkan gejala nyeri ataupun menimbulkan ketidaknyamanan. Namun, tetap di anjurkan membersihkan lidah agar kebersihan tetap terjaga dan tidak terjadi penumpukan makanan, infeksi, dan inflamasi.

5. Coated tongue
5 Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia 

Coated tongue memiliki penyebab yang mirip dengan hairy tongue. Coated tongue di sebabkan oleh pertumbuhan dan pembesaran papila lidah yang melebar, sehingga akan meningkatkan area permukaan dan sisa makanan serta bakteri menjadi mudah terjebak di sela-sela papila.

Selain itu, coated tongue juga bisa di sebabkan akibat akumulasi dari sel sel epitel mukosa mulut yang menumpuk pada lidah.

Variasi normal pada lidah dapat di alami oleh siapa pun dan seringkali tidak menimbulkan nyeri. Akan tetapi, jika terdapat rasa nyeri dan mengganggu kenyamanan, di sarankan untuk tetap mengunjungi dokter atau dokter gigi.