Kategori
NEWS

Taiwan Telah Menggugat Penyelenggara Festival Film Venesia

Taiwan Telah Menggugat Penyelenggara Festival Film Venesia

Taiwan Telah Menggugat Penyelenggara Festival Film Venesia – Festival Film Venesia (Mostra Internazionale d’Arte Cinematografica) adalah festival film tertua di dunia. Festival ini didirikan oleh  Giuseppe Volpi pada tahun 1932 dengan nama “Esposizione Internazionale d’Arte Cinematografica” dan di adakan rutin setiap tahunnya di Lido, Venesia, Italia.

Taiwan pada Selasa (10/8/2021) menuntut penyelenggara Festival Film Venesia untuk mengkoreksi dua film yang di daftarkan mewakili entitas kepulauan tersebut. Tuntutan itu di layangkan karena panitia mendaftarkan tayangan mewakili entitas Cina Taipei, tidak menyebut secara eksplisit Taiwan.

Dikutip dari The Straits Times, dua film yang dimaksud adalah dokumenter idn poker mobile yang di sutradarai Tsai Ming-liang berjudul “The Night” dan drama yang di sutradarai Chung Mong-hong berjudul “The Falls”. Taiwan menuding hal itu terjadi karena penyelenggara ditekan oleh otoritas Tiongkok.

1. Kantor perwakilan Taiwan di Italia telah melayangkan tuntutan
Taiwan Gugat Festival Film Venesia Karena Merasa Didiskriminasi

Kantor perwakilan Taiwan di Italia telah meminta panitia untuk segera mengkoreksi, namun belum ada jawaban dari penyelenggara.

“Kami akan terus berkomunikasi dengan penyelenggara dan menuntut koreksi melalui berbagai saluran, untuk memastikan bahwa film kami tidak akan menghadapi penindasan yang tidak masuk akal dan kedaulatan kami tidak akan di kerdilkan,” kata wakil kepala departemen urusan Eropa, Kendra Chen, melalui konferensi pers virtual.

Film-film karya Jane Campion, Pedro Almodovar, dan Paolo Sorrentino termasuk di antara yang bersaing di festival edisi ke-78 pada September 2021.

AFP berusaha menghubungi penyelenggara festival untuk meminta komentar, tapi belum ada jawaban.

2. Seniman Taiwan kerap didiskriminasi
Taiwan Gugat Festival Film Venesia Karena Merasa Didiskriminasi

Tsai Ming-liang merupakan sutradara asal Taiwan yang lahir di Malaysia pada 27 Oktober 1957. Tsai mengakui keindahan pulau Taiwan yang memiliki daya tarik untuk dijadikan latar sebuah film.

Pada Tsai melalui film berjudul “Vive L’Amour” berhasil memenangkan Golden Lion pada 1994. Sebuah penghargaan yang di dambakan di Venesia, dan film “Stray Dogs” berhasil menyabet Grand Jury Prize pada 2013.

Sayangnya, seniman Taiwan sering menerima perlakuan diskriminatif. Seperti di bekukan keterlibatannya dalam festival internasional atau di paksa terlibat dengan nama atau istilah yang harus mendapat persetujuan Beijing.

Sama seperti atlet yang harus bertanding dengan menyandang nama Cina Taipei alih-alih Taiwan.

3. Tiongkok melihat Taiwan sebagai provinsi pemberontak
Taiwan Gugat Festival Film Venesia Karena Merasa Didiskriminasi

Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak. Beijing berkomitmen untuk menyatukan kembali Tiongkok daratan dengan Tiongkok lautan, sebutan lain untuk Taiwan, bahkan jika harus menggunakan kekerasan.

Di bawah administrasi Presiden Xi Jinping, pendekatan Tiongkok terhadap Taiwan semakin agresif, tidak hanya menekan secara diplomatik dan ekonomi. Ketegangan antara kedua negara semakin intensif setelah Tsai Ing-wen pada 2016 terpilih sebagai presiden, sosok yang sangat menentang kebijakan satu Tiongkok (one-china policy).

Taiwan, sebagai entitas demokrasi yang mendapat tekanan langsung dari Tiongkok. Memperoleh dukungan dari banyak negara besar, termasuk Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan. Ketiga negara itu siap memasang badan apabila Taiwan sewaktu-waktu di serang Tiongkok.

“Ketika (ada) negara-negara mengambil tindakan yang bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat atau yang mengancam mitra dan sekutu kami, kami tidak akan membiarkan tantangan itu tidak terjawab,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, saat pertemuan trilateral AS-Jepang-Korea Selatan di Tokyo, sebagaimana di wartakan Reuters.

Penghargaan utama dalam festival ini adalah Leone d’Oro (Singa Emas), yang di berikan kepada film terbaik yang di tayangkan selama festival dan Coppa Volpi (Volpi Cup), yang di berikan kepada aktor dan aktris terbaik.

Pada tahun 2002, Penghargaan San Marco di berikan kepada film terbaik Controcorrente atau film yang berani melawan arus perkembangan film – film yang berkembang.

Kategori
NEWS

Miliarder Tiongkok Divonis Penjara Karena Dianggap Memprovokasi

Miliarder Tiongkok Divonis Penjara Karena Dianggap Memprovokasi

Miliarder Tiongkok Divonis Penjara Karena Dianggap Memprovokasi -Provokasi adalah tindakan seseorang atau pun individu yang menyebabkan orang lain marah, emosi, dan lainnya sehingga akan menjadi suatu permasalahan yang sangat rumit.

Benar seperti intro yang admin tulis kalau provokasi merupakan bentuk dari kata sifat yang maknanya sangat buruk. Banyak sekali loh orang-orang yang melakukan tindakan buruk tersebut. Salah satu miliarder Tiongkok, Sun Dawu, divonis penjara 18 tahun.

Pada hari Rabu, 28 Juli 2021, waktu setempat setelah dianggap melakukan idn poker mobile provokasi. Ketika itu, ia membahas masalah HAM serta topik sensitif lainnya yang membuat ia di tangkap tahun 2020 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pengadilan memutuskan bersalah karena menimbulkan pertengkaran serta memprovokasi masalah
Dituduh Provokasi, Miliarder China Divonis 18 Tahun Penjara

Di lansir dari BBC, seorang miliarder Tiongkok terkemuka telah di jatuhi hukuman 18 tahun penjara, yang terbaru dalam serangkaian hukuman terhadap bos perusahaan besar. Ketika itu, Sun berbicara mengenai masalah HAM serta topik sensitif lainnya secara politik. Dia di nyatakan bersalah karena menimbulkan pertengkaran dan memprovokasi masalah, tuduhan yang sering di gunakan terhadap para aktivis.

Tuduhan lain terhadapnya termasuk menduduki lahan pertanian secara ilegal, mengumpulkan massa untuk menyerang lembaga negara, serta menghalangi pegawai pemerintah untuk melakukan tugas mreka. Tak sampai di situ, ia juga di kenakan denda sebesar 3,11 juta yuan atau setara dengan Rp6,96 miliar.

Ia juga di laporkan telah di tahan sejak tahun 2020 lalu, bersama dengan 20 kerabat dan rekan bisnis, atas sengketa tanah dengan pertanian yang di kelola pemerintah.

2. Sun di katakan dekat dengan beberapa pembangkang politik Tiongkok
Dituduh Provokasi, Miliarder China Divonis 18 Tahun Penjara

Sun di katakan dekat dengan beberapa tokoh pembangkang politik Tiongkok terkemuka dan di masa lalu mengkritik kebijakan pedesaan pemerintah. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang secara terbuka menuduh pemerintah menutupi wabah flu babi Afrika, yang mempengaruhi peternakannya pada tahun 2019 lalu serta kemudian menghancurkan sebagian besar industri Tiongkok.

Sebelumnya, dia juga pernah di jatuhi hukuman penjara pada tahun 2003 lalu karena kasus penggalangan dana ilegal, tetapi kasus itu di batalkan setelah curahan dukungan dari aktivis dan masyarakat. Ia juga di laporkan membantah banyak tuduhan terhadapnya dalam sidang pra-persidangan, menggambarkan dirinya sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok yang luar biasa.

Namun dia di laporkan mengakui kesalahan, termasuk memposting pesan secara online. Ia juga menjelaskan bahwa cara mereka menyelidikinya saat ini membuat orang-orang yang dekat dengannya menderita dan mereka yang membencinya bersukacita.

3. Kelompok advokasi HAM menilai Sun di adili sebagai upaya terang-terangan atas dukungannya terhadap HAM
Dituduh Provokasi, Miliarder China Divonis 18 Tahun Penjara

Dalam sebuah pernyataan yang di buat tanggal 14 Juli 2021 lalu, kelompok advokasi Pembela Hak Asasi Manusia Tiongkok (CHRD) mengatakan Sun di adili sebagai upaya terang-terangan atas dukungannya terhadap HAM.

Seorang peneliti senior setempat, Ramona Li, mengatakan Sun Dawu telah memberikan kontribusi luar biasa untuk meningkatkan kehidupan warga Tiongkok yang tinggal di pedesaan. Dukungannya terhadap pembela hak merupakan perpanjangan dari kepeduliannya terhadap kesejahteraan orang-orang di pinggiran ekonomi Tiongkok.

Pihak CHRD menambahkan bahwa SUn di tangkap bersama istri dan anak-anaknya yang sudah dewasa. Hukuman Sun datang di tengah tindakan keras yang berkembang terhadap perusahaan swasta di Tiongkok. Ketika pihak Tiongkok berusaha untuk menarik para pengusaha bebas di negara itu.

Dalam serangkaian pedoman yang di keluarkan pada bulan September 2020 lalu. Partai Komunis Tiongkok mengatakan sektor swasta membutuhkan orang-orang yang peka secara politik. Yang akan dengan tegas mendengarkan partai.

Sebelumnya, miliarder Tiongkok lainnya, Ren Zhiqiang, di vonis penjara selama 18 tahun pada bulan September 2020 lalu karena pelanggaran terkait korupsi. Ia di juluki “The Cannon” karena pandangannya yang blak-blakan. Ren telah menjadi kritikus vokal terhadap strategi pencegahan COVID-19 oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping.

Provokasi adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan, tindakan penghasut dan pancingan. Sedangkan terprovokasi adalah individu atau orang yang terpancing.

Dari pengertian dan arti yang sudah tertulis sangat jelas sekali bahwa tindakan ini merupakan suatu tindakan yang sangat buruk. Dan tidak baik untuk dilakukan, tapi sayangnya masih banyak yang melakukan.