Kategori
NEWS

Kasus Penembak Parigi di Sulteng Diduga Tewas Ditembak Oknum Polisi

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik SupranotoKasus Penembak Parigi di Sulteng Diduga Tewas Ditembak Oknum Polisi – Kasus dugaan penembakan warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Erfaldi (21), saat polisi membubarkan demo penolakan tambang tengah di usut.

Kemudian dari kasus itu sudah di keluarkan LP (laporan polisi). Karena perbuatan pidananya sudah ada. Yaitu adanya orang yang meninggal,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto dalam rekaman suara yang di terima dari Humas Polri.

Dari masing-masing senjata di ambil sampel 3 proyektil, jadi total ada 60 proyektil. Dari 60 ini akan di bawa ke lab Sulsel untuk di cocokkan dengan proyektil di lapangan,” ujar Didik lewat siaran persnya, Selasa

1. Sanksi tegas menunggu polisi yang menembak warga saat demo
Sanksi bagi 10 Oknum Polisi Nunukan Pelaku Pengeroyokan Tunggu Saran Bidkum  Polda Kaltara Halaman all - Kompas.com

Didik menegaskan, Polda akan memproses polisi yang terlibat dalam kasus penembakan warga saat saat pembubaran demo menolak tambang. Penembakan di unjuk rasa menolak aktivitas tambang PT Trio Kencana ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Didik mengatakan jika terbukti bersalah maka sanksi yang berat tengah menanti oknum polusi tersebut, termasuk pemecatan secara tidak hormat (PTDH).

2. Polisi amankan barang bukti berupa proyektil hingga selongsong
Polisi amankan barang bukti berupa proyektil hingga selongsong

Adapun barang bukti yang berhasil di amankan hingga saat ini berupa satu proyektil dan tiga selongsong. Satu selongsong REV, satu selongsong HS dan satu selongsong gas air mata. “Ini juga di bawa ke lab Sulsel,” ujar Didit.

3. Polda Sulteng telah menemukan unsur pidana
Cari Penembak Demonstran Parigi, Polisi Ambil 20 Sampel Senjata Api

Didik menjelaskan, dalam perkara ini, Polda Sulteng telah menerbitkan Laporan Polisi (LP). LP di buat karena pihaknya telah menemukan unsur pidana yang menyebabkan salah satu demonstran meninggal dunia.

“Tetapi untuk tersangkanya masih dalam proses penyidikan. Salah satunya menunggu uji balistik. Nanti kalau sudah cocok siapa yang memegangnya baru kita sampaikan lagi perkembangannya,” ujar Didik.

Didik mengatakan tim forensik telah mengambil 20 senjata api (senpi) milik sejumlah polisi yang di duga menjadi pelaku penembakan Erfaldi. Tiga proyektil di ambil dari tiap senpi, yang artinya total ada 60 proyektil untuk di lakukan uji balistik.

tim forensik sudah melakukan pengambilan sampel dari 20 pucuk senpi. Jadi 20 sampel. Dari masing-masing senjata ini, di ambil sampel 3 proyektil. Jadi total sampel proyektil ada 60,” tutur Didik.