Kategori
NEWS

(punya veren)Kakek di Jombang Nekat Bunuh Diri Karena Istri Meninggal Akibat Covid

Kakek di Jombang Nekat Bunuh Diri Karena Istri Meninggal Akibat Covid

Kakek di Jombang Nekat Bunuh Diri Karena Istri Meninggal Akibat Covid – Eddy Wijaya, warga desa Mojowarno, kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang berakhir mati di sumur di depan rumahnya pada hari Rabu kemarin. Di kutip dari laman apk idn poker, kakek berusia 73 tahun itu di curigai berkomitmen karena dia terguncang setelah istrinya meninggal di Covid-19 Sabtu, 31 Juli 2021. Peristiwa yang mengerikan di sekitarnya warga negara setempat di laporkan ke polisi setempat.

“Di sebelah kanan, pagi ini, ada laporan orang yang meninggal di properti bunuh diri. Tubuhnya di makamkan oleh keluarga pemakaman publik desa setempat,” kata kepala polisi Mojowarno, Jombang, AKP Yogas, dalam pernyataannya.

1. Bermula tetangga menanyakan keberadaan korban kepada anaknya

Pertama kali saya tahu bahwa Eddy berada dalam sumur yang tidak jauh dari rumahnya adalah putranya bernama Agung Wijaya (40). Dari, tetangganya membeli silinder gas GPL di kios korban dan server adalah anaknya. Kemudian tetangganya bertanya tentang orang tuanya.

“Anak korban sejak pagi itu tidak tahu keberadaan ayahnya. Karena dia curiga, putra korban dan tetangganya mencari keberadaan korban di rumahnya,” kata Yogas.

2. Korban meninggal di dalam sumur depan rumah

Pertama kali saya tahu bahwa Eddy berada dalam sumur yang tidak jauh dari rumahnya adalah putranya bernama Agung Wijaya (40). Dari, tetangganya membeli silinder gas GPL di kios korban dan server adalah anaknya. Kemudian tetangganya bertanya tentang orang tuanya.

“Anak korban sejak pagi itu tidak tahu keberadaan ayahnya. Karena dia curiga, putra korban dan tetangganya mencari keberadaan korban di rumahnya,” kata Yogas.

3. Di duga bunuh diri karena putus asa setelah di tinggal istrinya yang meninggal akibat COVID-19

Tidak terputus-putus, seorang anggota polisi jangka panjang yang menerima laporan itu tiba di tempat kejadian dengan petugas Jombang BPBD. Tubuh Eddy segera di namai di permukaan sumur. Setelah berhasil, maka melakukan posting mortem luar.

Yogas menyatakan bahwa hasil ujian eksternal tim identifikasi polisi regional dan dokter polisi Jombang belum menemukan tanda-tanda kekerasan pada pria lanjut usia. Polisi tidak otopsi bahwa organisasi itu di sebabkan oleh keluarga yang sudah meninggal menolak dan menerima kematian korban sebagai bencana.

“Kematian murni bunuh diri di sumur. Deklarasi keluarga, di duga depresi, karena sekitar tiga hari yang lalu, istrinya meninggal setelah pameran di Covid-19, “menyimpulkan mantan pemimpin Petugas Polisi Jombang.