Kategori
NEWS

Dua Tentara Israel Tewas di Tembak Mati Dengan Temannya Sendiri

Israel Tembak 2 Teman Sendiri hingga Tewas, Mengira Warga Palestina - Suara JogjaDua Tentara Israel Tewas di Tembak Mati Dengan Temannya Sendiri – Dua pasukan Militer Israel tewas di tembak mati temanya sendiri. Mereka di tembak di kawasan pangkalan militer di Tepi Barat karena di kira warga Palestina.

Saat ini penyelidikan sedang di lakukan untuk meninjau tentang insiden tersebut. Sejauh ini dipahami bahwa keduanya salah melakukan identifikasi. Mereka berdua saling mengira bahwa orang ketiga yang dimaksud adalah penyerang dari Palestina.

Israel menduduki Tepi Barat pada perang 1967. Warga Palestina berupaya mendirikan sebuah negara di wilayah tersebut dan di Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

1. Tentara yang di duga membunuh rekannya akan di ampuni
Tersangka Pembunuh Anggota FPI Masih SMA

Israel baru saja kehilangan dua tentaranya saat helikopter latihan jatuh di laut Haifa pekan lalu. Tapi insiden yang baru saja terjadi di pangkalan Nabi Musa “bukan insiden yang terjadi selama latihan. (Juga) bukan karena pasukan kami menembaki pasukan kami selama latihan,” kata Brigadir Jenderal Ofer Winter, kepala Di visi ke-98 Komando Pusat dikutip Al Jazeera. Menteri Pertahanan Benny Gantz telah mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia mengatakan “sayangnya tidak ada yang dapat memulihkan kehilangan besar bagi keluarga, teman dan saudara ipar.”

Sejauh yang di ketahui saat ini, kedua tentara IDF yang tewas telah melakukan tindakan sesuai dengan prosedur seperti melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tapi belum di ketahui kejelasan mengapa petugas lain yang dikira penyerang Palestina terlibat tembak-menembak dengan dua tentara yang tewas.

Juru bicara Kochav mengatakan bahwa militer akan memberi pengampunan kepada petugas yang telah secara keliru membunuh rekan mereka. “Kita perlu merangkul petugas itu, untuk merawatnya, untuk menunjukkan bahwa kita melindunginya. Dia, tentu saja, melakukan ini secara tidak sengaja, yang mengakibatkan kematian teman-temannya,” kata Kochav.

2. Salah identifikasi

Israel memiliki pangkalan militer di daerah Nabi Musa, sebuah daerah di Tepi Barat yang diyakini menjadi lokasi pemakaman Nabi Musa. Pada hari Rabu, Mayor Ofek Aharon dan Mayor Itamar Elharar sedang melakukan patroli.

Tapi mereka di sebut melakukan salah identifikasi. Keduanya melihat sosok petugas lain dan mengira bahwa sosok yang di lihat adalah seorang penyerang dari Palestina. Mereka kemudian saling tembak sehingga keduanya tewas.

Dalam liputan pendek yang di laporkan oleh ABC News, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyatakan belasungkawa terhadap insiden itu. Dia menyebutnya “pagi yang sangat menyedihkan. “Bennett mengatakan “kedua komandan telah mendedikasikan tahun-tahun terbaik mereka untuk keamanan Israel dan membela tanah air kami.”

3. Kedua tentara Israel berasal dari kesatuan elit Egoz IDF

Militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) memiliki beberapa kesatuan. Salah satunya adalah kesatuan elit Egoz atau Yehudat Egoz. Kesatuan tersebut adalah kesatuan elit IDF yang memiliki spesialisasi dalam pengintaian, perang gerilya dan aksi tempur lapangan. Kesatuan elit Egoz berada di dalam bagian Brigade ke-89 IDF. Egoz pernah beraksi di Lebanon Selatan pada tahun 2000 lalu.

Dua tentara Israel yang baru saja tewas adalah komandan kompi di unit masing-masing Egoz. Di lansir Times of Israel, juru bicara IDF Ran Kochav mengatakan penyelidikan akan di lakukan tetapi belum ada seorang perwira yang di tunjuk untuk memimpin penyelidikan tersebut.

Pangkalan militer Nabi Musa di sebut telah lama mengalami aksi pencurian. Pada bulan November 2021, perubahan kebijakan untuk melakukan tembakan langsung di lakukan untuk meminimalisir aksi pencurian.

Perubahan kebijakan itu di duga telah menimbulkan insiden mematikan kali ini, yang terjadi di antara tentara Israel sendiri. Namun, juru bicara membantahnya dan mengatakan bahwa kedua komandan telah berusaha melindungi diri dari upaya serangan oleh perwira lain yang sedang di selidiki.

Kategori
NEWS

Sekelompok Pasukan Israel Menyerbu Universitas Birzeit di Palestina

Sekelompok Pasukan Israel Menyerbu Universitas Birzeit di Palestina

Sekelompok Pasukan Israel Menyerbu Universitas Birzeit di Palestina – Satu mahasiswa Palestina terluka oleh tembakan  Israel dan empat mahasiswa lainnya telah ditangkap ketika pasukan keamanan menyerbu Universitas Birzeit Ramallah, Palestina. Universitas Birzeit mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah melalui Facebook bahwa sekelompok agen Israel yang menyamar yang di kenal sebagai Mustarebeen.

Sekelompok agen Israel yang menyamar itu memasuki kampus melalui Gerbang Utara Universitas Birzeit dan menembakkan peluru tajam ke arah mahasiswa. Setidaknya satu mahasiswa Palestina terluka karena tembakan Israel dan empat lainnya di tangkap ketika tentara menyerbu Universitas Birzeit dekat Ramallah, Palestina.

Sekelompok agen Israel yang di kenal sebagai Mustarebeen memasuki kampus universitas dari gerbang utara dan menembakkan peluru tajam ke arah mahasiswa, kata Universitas Birzeit dalam sebuah pernyataan yang di posting di Facebook, di kutip dari Middle East Eye.

Pasukan Israel menyamar untuk masuk ke universitas
Pasukan Israel Serbu Universitas Birzeit, Tangkap Sejumlah Pelajar

Di lansir Kantor Berita WAFA, beberapa saksi menuturkan bahwa pasukan Israel menyamar ketika memasuki wilayah universitas. Israel menggunakan sebuah van putih dengan plat registrasi Palestina untuk menyelinap masuk ke kampus universitas dan menculik lima mahasiswa dari gerbang kampus. Pasukan sebelum melakukan penangkapan melepaskan tembakan untuk menjauhkan para mahasiswa. Tembakan itu kemudian melukai beberapa orang lainnya.

Siswa yang di tangkap merupakan anggota serikat mahasiswa

Israel Tangkap Presiden Mahasiswa Universitas Birzeit | Republika Online

Empat siswa yang di tangkap adalah Qassam Nakhleh, Abdel Hafez Sharbati, Walid Harazneh dan Muhammad al-Khatib, menurut WAFA. Mereka adalah anggota aktif dari serikat mahasiswa universitas.

Universitas Birzeit mengutuk serangan secara terang-terangan tersebut dan menyerukan kelompok-kelompok internasional dan hak asasi manusia untuk melindungi lembaga pendidikan. Ia menambahkan bahwa pengacaranya sekarang bekerja untuk mempelajari kondisi siswa yang di culik.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa saat melakukan penangkapan, pria itu mencoba melarikan diri sehingga pasukan itu menembaknya dan melukainya.

Kecaman muncul dari beberapa pihak
Pasukan Israel Serbu Universitas Birzeit, Tangkap Sejumlah Pelajar

Hamas dalam pernyataannya mengutuk tindakan Israel dan menyebutnya sebagai tindakan sewenang-wenang. Sementara, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PLFP) menyebut serangan tersebut sebagai serangan barbar. Dan menyerukan perlindungan terhadap mahasiswa dan institusi akademik.

Kecaman juga datang dari Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina. Mereka meminta masyarakat internasional dan lembaga-lembaga PBB yang relevan, khususnya UNESCO, untuk mengutuk intrusi ini. Dan mengambil tindakan yang sesuai hukum internasional. Untuk memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina dan lembaga pendidikannya.

Sebuah video yang di bagikan oleh media lokal Palestina  menunjukkan salah satu mahasiswa yang di tangkap, Ismail Barghouti. Tengah dirawat di rumah sakit setelah serangan tersebut. Menurut laporan, empat mahasiswa lainnya yang di tangkap adalah Kassam Naheel, Abdul Hafez al-Shabati, Walid Harazneh dan Mohammad Khatib.

Sebagaimana di kabarkan dari media lokal Palestina itu, para  mahasiswa yang di serang dan di tangkap itu merupakan anggota aktif dari Serikat Mahasiswa Universitas. Pihak Universitas Birzeit mengutuk keras atas serangan yang di lakukan secara terang-terangan itu. Mereka juga menyerukan kelompok-kelompok HAM dan internasional untuk melindungi lembaga pendidikan.