Kategori
NEWS

Banyak Warga AS Mulai Setuju di Vaksinasi Karena Covid-19 Varian Delta

Banyak Warga AS Mulai Setuju di Vaksinasi Karena Covid-19 Varian Delta

Banyak Warga AS Mulai Setuju di Vaksinasi Karena Covid-19 Varian Delta – Salah satu upaya untuk menekan angka kasus COVID-19 yang kian meningkat adalah dengan penyediaan vaksin COVID-19 dari pemerintah. Meski masih dalam tahap uji klinis, keberadaan vaksin ini diharapkan dapat melindungi masyarakat Indonesia dari pandemi.

Hingga saat ini, pemberian vaksin COVID-19 adalah solusi yang dinilai paling jitu untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Direktur Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (AS), Francis Collins, mengatakan bahwa lonjakan infeksi akibat varian Delta membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya vaksinasi.

Data Bloomberg Vaccine Tracker menunjukkan, 57,7 persen populasi AS telah di inokulasi satu dosis dan 49,6 persen sudah menerima dosis idn poker mobile penuh. Sejauh ini 86,6 persen pasokan vaksin yang tersedia sudah didistribusikan.

1. Amerika tidak akan menerapkan lockdown
Gegara Varian Delta, Banyak Warga AS Jadi Mau Divaksinasi

Negeri Paman Sam juga memutuskan untuk tidak menerapkan lockdown atau penguncian di tengah ancaman varian Delta, yang di yakini memiliki daya penularan tinggi.

Fauci menjelaskan, angka vaksinasi di AS saat ini di rasa cukup untuk menghindari penguncian namun belum cukup untuk mengakhiri pandemik COVID-19. Oleh sebab itu, dia memperingatkan bila situasi pandemik bisa saja memburuk.

“Tidak cukup untuk menghancurkan wabah, tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi seperti di musim dingin lalu,” kata Fauci yang merupakan penasihat kesehatan Gedung Putih.

2. Ada 100 juta warga AS yang seharusnya sudah di vaksinasi
Gegara Varian Delta, Banyak Warga AS Jadi Mau Divaksinasi

Jumlah rata-rata harian kasus baru di AS hampir dua kali lipat, menjadi lebih dari 77.000 dalam 10 hari terakhir, berdasarkan data yang di kumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Fauci mencatat tren permintaan vaksinasi di AS meningkat lagi. Negara bagian dengan angka vaksinasi tertinggi adalah Vermont dengan 76 persen dan Mississippi tercatat sebagai yang terendah dengan 40 persen.

“Kami memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk di vaksin tapi tidak di vaksinasi,” ujar Fauci.

Negara bagian Florida menjadi kawasan dengan pengendalian wabah terburuk. Data menunjukkan bahwa peningkatan kasus terjadi 50 persen dari pekan ke pekan. Ironisnya, Gubernur Florida Ron DeSantis justru memblokir kewajiban penggunaan masker di sekolah-sekolah, dengan dalih biarkan orang tua yang memutuskan.

3. Biden sediakan insentif Rp1,4 juta bagi warga yang baru di vaksinasi
Gegara Varian Delta, Banyak Warga AS Jadi Mau Divaksinasi

Untuk mendorong angka vaksinasi, Presiden Joe Biden meminta Departemen Keuangan untuk menyisihkan anggaran penanganan pandemik COVID-19, bakal insentif sebesar 100 dollar AS (Rp1,4 juta) bagi warga yang baru di vaksinasi.

Sumber dana akan di ambil dari anggaran senilai 350 miliar dollar AS (Rp5.060 triliun). Dalam bentuk bantuan yang di berikan kepada pemerintah negara bagian, lokal. Teritorial di bawah Undang-Undang Rencana Penyelamatan Amerika. Regulasi yang di buat khusus untuk menagani pandemik COVID-19.

Meski demikian, hingga saat ini, efektivitas dan keamanan vaksin COVID-19 masih di teliti. Dalam tahap uji klinis oleh pemerintah dan berbagai lembaga terkait. Hal ini merupakan langkah pemerintah dalam memastikan bahwa vaksin COVID-19. Yang akan di sediakan layak di gunakan untuk mencegah COVID-19.

Namun, perlu di ingat juga bahwa upaya pencegahan COVID-19 tersebut tentunya tetap harus di sertai protokol kesehatan. Misalnya dengan selalu menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan. Atau tempat yang ramai, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan.