Kategori
NEWS

Diduga Terjadi Ledakan Sebabkan Tabung Gas di Prancis 7 Orang Tewas

Diduga Terjadi Ledakan Sebabkan Tabung Gas di Prancis 7 Orang TewasDiduga Terjadi Ledakan Sebabkan Tabung Gas di Prancis 7 Orang Tewas – Prancis, di kejutkan dengan terjadinya ledakan pada Senin kemarin. Sedikitnya 7 orang tewas, termasuk anak-anak, dan 30 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, jumlah korban tewas masih bisa bertambah.

Ledakan itu terjadi sekitar jam 1.30 dini hari waktu setempat. Sebuah bangunan kecil bertingkat dua di jalan utama pun terbakar. Orang yang hilang itu di duga kuat terjebak di puing-puing bangunan. Selain itu, ada korban yang mengalami luka bakar parah dan di larikan ke pusat spesialis.

Pemerintah Prancis lewat Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan insiden itu adalah tragedi besar. Dia menjanjikan pemerintah Prancis akan memberi dukungan pada korban dan keluarganya.

1. Belum bisa di pastikan apakah ledakan di sebabkan tindakan kriminal

Jean-David Cavaille, jaksa penuntut umum mengatakan bahwa sejauh ini jumlah korban yang di sampaikan masih sementara, dan mungkin jumlah itu akan berubah. Ini karena masih ada laporan satu atau dua orang yang hilang dan belum ditemukan.

Menurut Cavaille, sampai saat ini belum dapat di pastikan apakah ledakan karena ketidak sengajaan atau tindakan kriminal. Masih “terlalu dini” untuk membuat kesimpulan, katanya dikutip Euronews.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin telah melakukan kunjungan ke lokasi kejadian. Dia mengatakan “saya memberikan dukungan penuh saya kepada layanan negara yang di mobilisasi dan kepada penduduk.”

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengirimkan ucapan belasungkawa kepada korban dan keluarganya. Dia juga memuji para petugas layanan darurat yang katanya telah bekerja dalam keadaan sulit.

Operasi pencarian untuk orang yang di laporkan hilang, selain terhambat oleh struktur bangunan yang tidak stabil, juga karena suhu di gedung-gedung tersebut tetap tinggi. Beberapa lantai juga runtuh, yang membuat operasi semakin sulit.

2. Korban tewas termasuk anak-anak
Korban tewas termasuk anak-anak

Ledakan dahsyat di gedung berlantai dua di Saint-Laurent-de-la-Salanque, barat daya Prancis telah mengejutkan penduduk. Api segera menyebar ke gedung sebelahnya. Guncangan ledakan tersebut juga berdampak setidaknya pada 11 apartemen di sekitarnya.

Sejauh ini, di lansir CNN, ada tujuh orang yang di laporkan tewas dalam tragedi tersebut. Ironisnya, dua di antara korban masih anak-anak. Selain itu, ledakan juga melukai lebih dari 30 orang.

Kepala operasi layanan kebakaran dan penyelamatan wilayah itu, Kolonel Alexandre Trani mengatakan ada laporan satu orang masih hilang. Menurutnya, kemungkinan orang tersebut masih berada di sisa-sisa bangunan yang runtuh.

Petugas pemadam kebarakan (damkar) yang di datangkan ke lokasi telah melihat dan menilai apakah struktur bangunan cukup stabil untuk melaksanakan operasi penyelamatan. Menurutnya, operasi itu “sangat, sangat, sangat rumit mengingat (kondisi) stabilitas bangunan.”

3. Dugaan sementara ledakan di sebabkan karena tabung gas

Lebih dari 85 petugas damkar telah menangani kobaran api akibat ledakan. Sebagian besar api tersebut telah mampu di padamkan. Hanya saja masih ada beberapa titik api kecil yang masih terlihat menyala dan sudah di upayakan untuk dikendalikan.

Perkiraan sementara penyebab ledakan adalah karena tabung gas. Tapi penyebab pasti belum dapat di tentukan. Polisi telah membuka penyelidikan untuk mengetahui asal mula ledakan itu.

Di lansir The Guardian, juru bicara polisi menjelaskan “silinder (tabung) gas di temukan di dekat gedung tempat ledakan terjadi, dan itu perlu di tentukan jika ini menjadi titik mula ledakan.”

Dalam penjelasannya, selain sebuah toko, 11 apartemen terkena dampak ledakan dan sejumlah lantai bangunan runtuh. Alain Got, wali kota setempat mengatakan “ketika saya pergi ke tempat kejadian ada asap di mana-mana. Kami masih belum bisa memastikan penyebab kejadian tersebut. Kami telah melihat kamera (CCTV) kota tetapi sulit untuk menjelaskannya.”