Kategori
NEWS

Jet Tempur AS Jatuh Dari Kapal USS Carl Vinson di Laut China Selatan

Jet Tempur AS Jatuh Dari Kapal USS Carl Vinson di Laut China Selatan

Jet Tempur AS Jatuh Dari Kapal USS Carl Vinson di Laut China Selatan – Amerika Serikat sedang melakukan operasi pemulihan di Laut Cina Selatan untuk pesawat tempur F-35C. Dan Jet tempur itu jatuh setelah kecelakaan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson, kata Angkatan Laut AS.

Sebuah laporan media yang belum dikonfirmasi mengklaim bahwa pesawat itu bisa jatuh ke tangan Cina. Jet tempur milik Amerika Serikat (AS) telah jatuh dari dek kapal USS Carl Vinson di Laut China Selatan. Jet tempur yang jatuh adalah salah satu jet tempur tercanggih, yakni F-35C. Akibat kecelakaan tersebut, beberapa marinir yang bertugas mengalami luka.

Tiga orang harus dievakuasi ke Manila, Filipina, guna mendapatkan perawatan medis. Pilot jet tempur berhasil melontarkan diri dan diselamatkan oleh helikopter. Militer AS saat ini berusaha untuk mengevakuasi jet tempur F-35C tersebut. Kecelakaan itu terjadi ketika Armada ke-7 AS sedang melakukan latihan di Laut China Selatan.

Kecelakaan saat mendarat di kapal induk
Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan

China telah lama mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan. Karena hal itu, langkah China telah menimbulkan ancaman ketidakstabilan di beberapa negara, termasuk negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina. Selain itu, dalam satu tahun terakhir, ketegangan antara China dengan Taiwan juga semakin meningkat.

AS yang membela Taiwan telah berusaha meningkatkan kekuatannya di Laut China Selatan. Mereka kerap menggelar latihan bersama dengan negara-negara mitra, seperti Jepang dan Korea Selatan serta Australia.

Pada hari Senin, kecelakaan terjadi ketika jet tempur F-35C milik armada AS melakukan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan.

Dilansir Deutsche Welle, juru bicara Armada ke-7 AS Letnan Nicholas Lingo mengatakan “saya dapat memastikan pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air.”

Saat ini semua rincian tentang kecelakaan tersebut masih dalam tahap verifikasi. Tapi ini merupakan kecelakaan kedua dalam waktu dua bulan yang melibatkan jet tempur buatan Lockheed Martin tersebut.

Bulan November lalu, sebuah F-35 milik Inggris jatuh di Laut Mediterania dari kapal induk HMS Queen Elizabeth.

Sedikitnya tujuh orang terluka

Laman USNI News mencatat rilis berita kecelakaan jet tempur F-35C milik AS. Di sebutkan bahwa “sebuah F-35C Lightning II yang di tugaskan ke Carrier Air Wing (CVW) 2, yang berada di USS Carl Vinson (CVN 70) mengalami kecelakaan pendaratan dan berdampak pada dek penerbangan dan kemudian jatuh ke air selama operasi penerbangan rutin.”

Akibat insiden itu, tujuh orang terluka, termasuk di antaranya pilot yang berhasilkan melontarkan diri dan kemudian di selamatkan oleh helikopter.

Dalam pernyataan Armada ke-7 AS yang berpusat di Jepang, “pilot dan dua pelaut lainnya berhasil di evakuasi ke fasilitas perawatan medis di Manila, Filipina, dan empat pelaut di rawat oleh personel medis di atas kapal (induk).”

Saat ini semua pelaut yang terluka itu telah dalam kondisi yang stabil.

Kapal induk USS Carl Vinson sedang beroprasi latihan rutin bersama dengan USS Abraham Lincoln di Laut China Selatan ketika insiden kecelakaan itu terjadi.

Ketika di tanya apakah ada spekulasi bahwa pesawat yang jatuh ke laut bisa berada di tangan China, Letnan Lingo mengatakan “kami tidak bisa berspekulasi tentang apa niat China dalam masalah ini.”

Operasi pemulihan pesawat dari laut
Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan

F-35 adalah salah satu teknologi jet tempur tercanggih milik AS yang di buat oleh Lockheed Martin. Kedigdayaan kemampuan pesawat satu ini telah lama menjadi perhatian penting. Rusia bahkan merancang sebuah rudal pertahanan yang bisa menaklukkan jet tempur tersebut, yakni rudal S-400.

Sebagai salah satu teknologi tempur yang canggih, harga jet tempur F-35 tergolong fantastis. Di lansir Arms Control Center, ada tiga jenis F-35 yakni F-35A, F35B dan F-35C. F-35C, jet tempur yang baru saja jatuh di Laut China Selatan adalah yang paling mahal, yang harganya sekitar 117,3 juta dolar atau sekitar Rp1,68 triliun.

Militer AS menyebutkan bahwa saat ini mereka sedang melakukan operasi pemulihan atau evakuasi jet tempur yang jatuh itu. Hal ini di karenakan bukan hanya karena jet tempur itu mahal, tapi teknologi yang di bawanya, yang termasuk tercanggih dan paling berharga.

Tidak ada penjelasan rinci mengapa jet tempur itu harus di evakuasi. Tapi para pengamat menilai AS tidak ingin membiarkan negara-negara lain menemukan jet tempur tersebut dan mengetahui rahasia teknologi yang ada di dalamnya.

China sendiri juga telah semakin meningkatkan keberadaan militernya di Laut China Selatan. Maka akan berbahaya jika bangkai jet tempur F-35 itu jatuh ke tangan China.

Tujuh personel militer, termasuk pilot, mengalami luka. Tiga personel dievakuasi untuk perawatan medis di Manila, Filipina, sementara empat lainnya di rawat di atas kapal. Mereka yang di bawa ke Manila dalam kondisi stabil.

Rincian kecelakaan itu masih di verifikasi, kata Letnan Mark Langford dari Armada ke-7. Tragedi itu adalah kecelakaan kedua yang melibatkan pesawat F-35 Lockheed Martin hanya dalam waktu dua bulan. Pada November 2021, sebuah F-35 dari Inggris HMS Queen Elizabeth telah jatuh ke Laut Mediterania.

Dua kelompok tempur kapal induk Amerika dengan lebih dari 14.000 pelaut dan marinir sedang melakukan latihan di Laut Cina Selatan, di pimpin oleh Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln.