Kategori
NEWS

Para Anggota Parlemen Honduras Diusir Dari Partai Sayap Kiri

Para Anggota Parlemen Honduras Diusir Dari Partai Sayap Kiri

Para Anggota Parlemen Honduras Diusir Dari Partai Sayap Kiri – Iris Xiomara Castro Sarmiento adalah seorang politikus Honduras yang menjadi presiden-terpilih Honduras, yang menjabat sejak 27 Januari 2022. Ia merupakan presiden perempuan pertama di negara tersebut, serta presiden pertama yang bukan anggota Partai Liberal atau Partai Nasional semenjak demokrais di restorasi pada 1982.

Presiden terpilih Honduras, Xiomara Castro menyebut beberapa anggota parlemen dalam Partai Libre (Libertad y Refundación) telah berkhianat. Bahkan, tuduhan itu mengakibatkan belasan anggota parlemen di usir dari keanggotaan partai sayap kiri itu.

Insiden ini menimbulkan sejumlah pertanyaan baru di Honduras yang baru saja memilih presiden dari partai oposisi. Hal ini juga di khawatirkan dapat meningkatkan ketidakstabilan dan krisis politik di negara Amerika Tengah itu.

Xiomara Castro usir 18 anggota parlemen yang di tuding berkhianat

Pengusiran ini di utarakan langsung oleh presiden terpilih Honduras, Xiomara Castro yang akan di lantik pada Kamis mendatang. Berdasarkan keputusan itu, terdapat 18 anggota parlemen yang di usir lantaran di tuding berkhianat dari koalisi pemerintahan.

“Dengan ini kami ungkapkan penyelesaian masalah dan penerimaan yang menggunakan cara yang tidak biasa dan mendeklarasikan pengusiran deputi parlemen yang berkhianat” ungkap Castro dalam pertemuan darurat Partai Libre.

Pengusiran ini tentu berdampak besar bagi kepemimpinan Castro di Honduras dalam empat tahun ke depan. Pasalnya, presiden perempuan pertama di Honduras itu menginginkan koalisinya berkuasa di pemerintahan dan parlemen, di lansir dari DW.

Sementara dalam hukum di Honduras, diperlukan setidaknya mayoritas kursi anggota legislatif dan salah satu kepala parlemen untuk mengesahkan atau menolak undang-undang. Partai Libre dan koalisinya di ketahui mendapatkan 60 dari 128 kursi di parlemen, tapi kini jumlahnya berkurang menjadi 42 anggota, di kabarkan dari Reuters.

Belasan anggota parlemen Partai Libre justru tidak pemilihan Luis Redondo

Perpecahan dalam tubuh koalisi Partai Libre terjadi setelah adanya pemilihan kepala parlemen Honduras dan anggota parlemen dari partainya sendiri justru memihak Jorge Cálix yang berasal dari Partai Nasional. Pasalnya, Cálix meski berasal dari partai lawan tetapi bersedia berpihak pada kebijakan Castro.

Di sisi lain, Castro sejak awal menginginkan jabatan kepala parlemen di serahkan kepada Luis Redondo yang berasal dari partai koalisi PSH (Partido Salvador de Honduras). Akibatnya, Castro tidak menolak mengakui parlemen yang di pimpin Cálix dan justru mengakui parlemen yang di pimpin Redondo.

Ketegangan di tubuh parlemen Honduras ini juga mengancam aliansi Partai Libre dengan PSH yang di pimpin wakil presiden terpilih Salvador Nasralla. Selain itu, terdapat kecurigaan bila pemerintah sebelumnya tengah berupaya melemahkan administrasi sebelum di mulainya pemerintahan, di kutip Associated Press.

Castro ajak pendukungnya untuk gelar mobilisasi di Gedung Kongres

Di kutip Telesur, Castro juga sudah menyerukan pendukungnya untuk mengadakan mobilisasi dan menolak upaya yang di sebut sebagai pengkhianatan dan kudeta tersebut.

“Masyarakat Honduras, ikut denganku! Hari ini saya akan mengadakan pertemuan di Gedung Kongres pada pukul 18.00. Saya ingin menghentikan bisnis organisasi kriminal, korupsi dan penyelundupan narkoba yang merepresentasikan JOH. Sekarang pengkhianat ada di dalam Partai Libre dan berusaha menghalangi transformasi Honduras. Saya tunggu kedatangan kalian!”

Pada Minggu, sejumlah pendukung Castro sudah berkumpul di halaman Gedung Kongres, sedangkan aktivis Libre sudah mendirikan barikade dari batu di sekitar klub Zambrano di Tegucigalpa. Sementara Calix sudah keluar dari gedung itu dengan helikopter dan penjagaan ketat dari aparat keamanan.

Kedubes AS di Honduras juga sudah menyerukan agar semua aktor politik di Honduras tetap tenang, meneruskan dialog, mencegah adanya ungkapan provokatif dan kekerasan dan mendesak suporternya untuk demo secara damai dan tetap menaati aturan.

Amerika Serikat telah mengharapkan pemerintahan Castro dapat menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan korupsi di Honduras. Hal ini terkait tingginya angka imigran ilegal dari negara Amerika Tengah itu ke AS setiap tahunnya.

Castro telah mewakili Partai Libre sayap kiri dalam pemilihan umum Honduras 2013 , 2017 dan 2021. Mencalonkan diri sebagai kandidat partai untuk presiden Honduras pada 2013 dan 2021. Dan untuk wakil presiden Honduras pada 2017 – sebagai calon wakil Salvador Nasralla.

Sebagai mantan ibu negara, dia adalah pemimpin gerakan yang menentang kudeta 2009. Terhadap suaminya Manuel Zelaya, yang menjadi presiden antara 2006 dan 2009. Castro terpilih sebagai presiden Honduras dalam pemilihan umum Honduras 2021.