Kategori
NEWS

Pemerintah Latvia Mengumumkan Situasi Darurat di Wilayahnya

Pemerintah Latvia Mengumumkan Situasi Darurat di Wilayahnya

Tak Punya Banyak Masjid, Slovakia Hanya Terima Pengungsi Nasrani -  Tribunnews.com Mobile

Pemerintah Latvia Mengumumkan Situasi Darurat di Wilayahnya – Bangsa Latvia adalah bagian dari bangsa Baltik, secara budaya berhubungan dengan bangsa Lithuania. Bersama-sama dengan bangsa Livonia-Finlandia, bangsa Latvia adalah pribumi Latvia. Bahasa Latvia adalah bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa dan bersama-sama dengan bahasa Lithuania menjadi dua cabang bahasa Baltik yang masih lestari.

Bahasa-bahasa minoritas pribumi adalah bahasa Latgalia dan  bahasa Livonia-Finlandia yang hampir punah. Pemerintah Latvia  mengumumkan situasi darurat di wilayahnya setelah masuknya ratusan migran di perbatasan Belarusia. Pasalnya sama seperti tetangganya Lithuania, Latvia juga sudah didatangi migran ilegal asal Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya Lithuania juga sudah menuding Belarusia yang menjadi dalang dari idn poker mobile datangnya ribuan migran asal Irak dan Suriah di negaranya. Hal ini karena adanya penerbangan langsung dari Baghdad menuju ke Minsk.

1. Adanya penjagaan perbatasan dari militer Latvia
Latvia Umumkan Situasi Darurat Terkait Migran dari Belarusia

Pemberlakuan situasi darurat di Latvia terkait lonjakan angka migran Timur Tengah yang masuk dari Belarusia. Maka nantinya perbatasan yang semula hanya di jaga petugas penjaga perbatasan, kini akan di bantu personel militer dan aparat kepolisian setempat demi menghalau migran ilegal.

Bahkan nantinya tentara dan polisi yang ikut menjaga di perbolehkan melakukan pemaksaan fisik untuk menghalau migran yang memaksa masuk ke dalam teritori negara Baltik tersebut. Sementara itu, situasi darurat di Latvia akan di berlakukan mulai 11 Agustus hingga 10 November 2021, dikutip dari France24.

2. Penutupan perbatasan Latvia-Belarusia

Di samping memperbolehkan pemaksaan kepada tentara dan polisi untuk melakukan pemaksaan mengembalikan migran yang memaksa masuk. Maka petugas juga tidak akan menerima migran yang hendak mencari suaka di Latvia selama masa penerapan situasi darurat.

Di lansir dari DW, menurut Perdana Menteri Latvia, Krisjanis Karins mengungkapkan, “Penerapan kondisi darurat di perbatasan Latvia-Belarusia secara praktikal akan menutup perbatasan kedua negara bagi siapapun yang hendak melintas.

Perbatasan Latvia-Belarusia sepanjang 175 km juga menjadi salah satu jalur yang di gunakan migran asal Timur Tengah untuk masuk ke Uni Eropa. Bahkan sejak 6 Agustus, sebanyak 283 orang telah di tangkap setelah melewati perbatasan dan meningkatkan total migran yang masuk sebanyak 343 orang sepanjang tahun ini.

3. Latvia akan membangun kamp bagi migran ilegal

Tingginya angka migran yang masuk ke Latvia belakangan ini, membuat pusat detensi bagi warga negara asing kelebihan kapasitas. Maka kepala Penjaga Perbatasan, Guntis Pujats mengatakan akan membangun kamp khusus. Untuk mengakomodasi migran yang masuk secara ilegal. Terutama pada masa pandemik COVID-19.

Pujats juga sudah mengonfirmasi kapasitas pusat detensi bagi warga negara asing kepada pemerintah setempat. Bahkan ia juga mengatakan sudah ada lima migran ilegal yang masuk ke Latvia dan di ketahui positif COVID-19 yang menunjukkan pentingnya persyaratan keamanan epidemiologi di negara Baltik itu, di laporkan dari The Baltic Times.

Selain Latvia dan Lithuania yang sudah mengumumkan tingginya angka migran yang masuk dari Belarusia, Polandia di ketahui juga mendapati kasus yang sama, yakni meningkatnya migran asal Irak dan Afghanistan yang masuk dari Belarusia, di kutip dari DW.

Latvia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dengan corak pemerintahan parlementer. Latvia di bagi menjadi 118 daerah, yakni 109 munisipalitas dan 9 kota. Terdapat lima wilayah perencanaan: Kurzeme, Latgalia, Riga, Vidzeme, dan Zemgale. Republik Latvia di dirikan pada tanggal 18 November 1918.