[UPDATE] Korban Meninggal Banjir Bandang NTT Jadi 177 Orang
Di lansir dari american-cannibal.com, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan, hingga Minggu, 11 April 2021 malam jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang karena cuaca ekstrem di daerah itu tercatat 177 orang.
Di kutip dari IDN Poker APK, “Sampai dengan hari ini jumlah korban akibat dari Siklon Tropis Seroja berjumlah 177 orang yang meninggal,” kata Josef dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu, 11 April 2021 malam.
Angka tersebut mengalami kenaikan jika di bandingkan pada Sabtu, 10 April 2021, sebanyak 174 orang.
1. Korban meninggal dunia paling banyak berasal dari Kabupaten Flores Timur
Selain itu, terdapat 45 orang belum di temukan akibat cuaca ekstrem dampak Siklon Tropis Seroja. Hingga membuat NTT porak-poranda karena banjir bandang dan tanah longsor.
Rinciannya, korban meninggal dunia paling banyak berasal dari Kabupaten Flores Timur sebanyak 72 orang, Lembata 47 orang, Alor 28 orang, Kabupaten Kupang 12 orang, Malaka 7 orang, Kota Kupang 6 orang, Sabu Raijua 3 orang, serta Ende dan Sikka masing-masing 1 orang.
Sementara untuk korban orang hilang terdata sebanyak 22 orang berasal dari Lembata, 13 orang dari Alor, 5 orang dari Sabu Raijua, 3 orang dari Kabupaten Kupang, dan 2 dari Flores Timur.
2. Kabupaten Kupang jadi wilayah yang belum terjangkau
Daerah-daerah yang belum terjangkau tim evakuasi yakni Kabupaten Kupang, karena beberapa kendala.
“Memang agak terlambat kita mendapatkan informasi karena memang kondisi daerahnya yang saat ini sedang terputus. Karena akses untuk ke sini hanya bisa di lalui jalan darat dan laut,” kata Josef.
Cuaca tidak bersahabat juga menjadi alasan bantuan pemerintah belum mencapai daerah tersebut. Terdapat beberapa desa di Kabupaten Kupang yang belum dapat terjangkau sampai saat ini.
3. BNPB kerahkan helikopter untuk menjangkau wilayah terpencil
Josef memastikan mulai hari ini akan di kerahkan armada, termasuk helikopter, untuk menjangkau tempat-tempat yang belum terjangkau sebelumnya.
Untuk daerah dengan korban jiwa yang cukup banyak seperti Flores Timur, Lembata, dan Alor seluruh dusunnya sudah di layani sebagaimana mestinya.