Kategori
NEWS

Warga Sipil Myanmar Lakukan Demo, Tolak Utusan Khusus dari ASEAN

Warga Sipil Myanmar Lakukan Demo, Tolak Utusan Khusus dari ASEAN

Warga Sipil Myanmar Lakukan Demo, Tolak Utusan Khusus dari ASEAN – Ratusan orang yang tergabung di dalam group penduduk sipil Myanmar menampik penunjukan utusan khusus oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Mereka menyatakan organisasi regional mestinya berkonsultasi dengan penentang junta yang berkuasa dan pihak-pihak lain.

Di kutip dari laman apk idn poker, para menteri luar negeri ASEAN, pada hari Rabu kemarin, menunjuk Menlu Brunei Darussalam Erywan Yusof sebagai utusan khusus untuk Myanmar. Dia di tugasi untuk mencoba menyelesaikan krisis di Myanmar dengan membuka dialog dan mengawasi bantuan kemanusiaan.

“CSO Myanmar (organisasi penduduk sipil) mengutarakan kekecewaan yang mendalam terhadap ASEAN dan kurangnya sistem pengambilan keputusan yang inklusif dan kelambanan mereka di dalam hadapi lebih dari satu kejahatan paling keji yang di jalankan di kawasan itu,” demikian isikan pernyataan berasal dari 413 group penduduk sipil, pada hari Jumat kemarin.

1. Menuntut NUG di libatkan dalam penunjukan utusan Myanmar

Pemerintah yang di pimpin oleh panglima militer dan perdana menteri Min Aung Hlaing telah menyetujui penunjukan sang utusan, menurut laporan tempat yang di kendalikan pemerintah.

Kelompok-kelompok penduduk Myanmar selanjutnya mendesak agar Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) yang di bentuk oleh penentang junta, termasuk perlu di ajak berkonsultasi berkenaan penunjukan tersebut. Belum ada komentar dari NUG berkenaan penunjukan utusan itu.

Baik Sekretariat ASEAN maupun Kementerian Luar Negeri Brunei Darussalam belum berkomentar.

2. Penunjukan utusan khusus ASEAN dan lima poin konsensus

Utusan khusus ASEAN yang baru di tunjuk ini bertugas untuk memfasilitasi dialog pada pihak-pihak terkait, yaitu junta militer bersama dengan NUG yang merupakan pemerintahan bayangan.

NUG di isi oleh politikus Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang sukses memenangkan pemilu November 2020. Di sisi lain, junta menuding NLD sebagai organisasi terorisme karena menyulut aksi kerusuhan di sejumlah tempat.

ASEAN berharap Myanmar berkomitmen untuk berikan akses penuh kepada utusan khusus di dalam menggerakkan tugasnya.

Para menlu ASEAN udah mengesahkan joint communique dari ASEAN Ministerial Meeting (AMM). Dan paragraf 93 yang sempat menyebabkan pengesahan di tunda. Selama pembahasan yang lumayan alot tersebut, negara-negara ASEAN kompak melihat pelaksanaan lima poin konsensus sebagai hal yang mendesak.

3. Ratusan orang tewas selama aksi protes menentang junta militer yang mengambil alih pemerintahan

Myanmar berada dalam kekacauan politik sejak tentara pada 1 Februari 2021 menggulingkan pemerintah sipil terpilih Aung San Suu Kyi.

Sudah ratusan orang tewas ketika militer menindak aksi protes oposisi, dan dalam bentrokan antara tentara. Dan pasukan pertahanan masyarakat setempat yang bersenjata ringan. Juga sering berkumpul secara mendadak.

Kategori
NEWS

ASEAN Menunjuk Menteri Luar Negeri Brunei Sebagai Utusan di Myanmar

ASEAN Menunjuk Menteri Luar Negeri Brunei Sebagai Utusan di Myanmar

ASEAN Menunjuk Menteri Luar Negeri Brunei Sebagai Utusan di Myanmar  –  Jenderal junta militer Min Aung Hlaing, di tunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) baru Myanmar. Min yang memimpin kudeta melengserkan kepemimpinan Aung San Suu Kyi. Akan memimpin pemerintahan. Sementara guna melaksanakan pemilu baru di negeri yang tengah bergejolak tersebut.

Dalam pidato 50 menit yang di siarkan melalui media pemerintah pada hari Minggu (1/8/2021). Min berjanji untuk mengadakan pemilihan “bebas dan adil” . Dan mencabut keadaan darurat saat ini pada Agustus 2023. Selain itu ia mengklaim bahwa pemilu yang di menangkan partai Aung San Suu Kyi. 2020 lalu adalah pemilihan penuh kebohongan.

ASEAN menunjuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof, sebagai utusan khusus idn poker mobile (special envoy) dari blok tersebut untuk Myanmar. Penunjukkan Erywan telah di terima junta Myanmar, kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro dalam press briefing, Rabu (4/8/2021).

1. Menlu ASEAN sahkan joint communique
Menlu Brunei Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar

Sidharto juga mengatakan para menlu ASEAN sudah mengesahkan joint communique dari ASEAN Ministerial Meeting (AMM), dan paragraf 93 yang sempat membuat pengesahan di tunda, kini telah di selesaikan.

“Ini adalah kesepakatan semua anggota ASEAN tanpa kecuali yang penting untuk ASEAN keseluruhan dan ini di-drive oleh Indonesia adalah adanya rumusan yang konkret dan langsung tentang acceptance dari pihak Myanmar. Acceptance terhadap pelaksanaan 5 points of consensus, hasil dari ASEAN meeting pada 24 April,” sambungnya.

2. Negara-negara ASEAN kompak
Menlu Brunei Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar

Sidharto menjelaskan selama pembahasan yang cukup alot tersebut, negara-negara ASEAN kompak memandang pelaksanaan 5 points of consensus sebagai hal yang mendesak.

“Sembilan negara ASEAN itu memandang bahwa pelaksanaan 5 points of konsensus itu mendesak, urgent, berpandangan bahwa ini harus di lakukan tanpa kondisionalitas jadi jangan di kaitkan dengan hal-hal lain,” ujarnya.

Sidharto juga menyebut selama proses yang berlangsung tersebut, Menlu Indonesia Retno Marsudi turut berada di garis depan bersama menlu lainnya.

“Posisi Indonesia itu sejak semula sangat firm bahwa pada saat AMM sekarang ini itu sudah harus ada keputusan mengenai special envoy dan mengenai komitmen myanmar dan akhirnya hal-hal tersebut di sepakati setelah suatu proses yang cukup panjang dan cukup alot,” ujarnya.

3. Myanmar harus kerja sama dengan ASEAN
Menlu Brunei Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar

Selain itu, Sidharto mengatakan ke depan Myanmar harus bekerja sama dengan ASEAN agar dapat menyukseskan kehadiran special envoy yang telah di tunjuk.

“Dalam konteks ASEAN, maka Myanmar harus bekerja sama karena bagaimana pun juga kesuksesan special envoy akan merupakan keberhasilan dari Myanmar, untuk keluar dari krisis ini yang sekarang sudah berlapis-lapis. Ada situasi politik, situasi ekonomi, di tambah lagi situasi COVID-19,” katanya.

“Jadi kita semua menghendaki dan tidak kurang tentunya pihaknya Myanmar bahwa special envoy akan sukses,” sambung Sidharto.

Ia juga menyebut semua anggota ASEAN juga kompak bahwa The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre), pusat bantuan kemanusiaan ASEAN, perlu segera melakukan kerjanya untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

“Dan layak di catat juga bahwa 5 points of consensus termasuk penunjukkan special envoy. Pelaksana kerja kemanusiaan oleh AHA Centre. Ini semua mendapat dukungan yang sangat kuat dari semua mitra ASEAN. Jadi kita berharap ini akan bisa segera di tindaklanjuti dan terwujud,” papar Sidharto. Sejak April, ASEAN telah berjuang untuk memilih utusan khusus untuk memfasilitasi dialog di antara para pemangku kepentingan politik Myanmar.

Min sendiri mengatakan pemerintahannya meminta mantan wakil menteri luar negeri Thailand. Virasakdi Futrakul sebagai utusan khusus ASEAN. Calon lainnya yang di laporkan adalah mantan menteri luar negeri Indonesia Hassan Wirajuda. Menteri luar negeri kedua Brunei Erywan Yusof dan diplomat veteran Malaysia Razali Ismail.

Myanmar sendiri saat ini sedang di landa kewalahan oleh pandemi Covid-19. Secara resmi, negara itu mencatat 4.725 kasus baru pada hari Sabtu (31/7/2021). Tetapi jumlah kematiannya termasuk yang tertinggi di ASEAN, mencapai 392 kasus.