Kategori
Masyarakat

Jutaan Orang di Inggris Raya Dilaporkan Mengalami Gejala Long COVID

Jutaan Orang di Inggris Raya Dilaporkan Mengalami Gejala Long COVID

Jutaan Orang di Inggris Raya Dilaporkan Mengalami Gejala Long COVID – Sebagian orang yang sudah terinfeksi virus corona mengalami gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang. Kondisi pasca-covid ini di kenali sebagai long covid atau long-term covid.

Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk bisa pulih dari Covid-19 berbeda pada masing-masing orang. Sekitar 1,3 juta penyitas COVID-19 di Inggris Raya di laporkan mengalami gejala long COVID, yaitu keluhan yang timbul sejak 12 minggu gejala pertama muncul setelah terpapar virus corona, dengan penyebab yang tidak bisa di jelaskan oleh hal lain.

Banyak orang dengan Covid-19 bisa merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu, di mana sebagian besar akan sembuh total dalam 12 minggu. Tapi, bagi sebagain orang, gejalanya bisa bertahan lebih lama meski telah di nyatakan negatif dan tidak menular.  Kemungkinan memiliki gejala jangka panjang ini tampaknya tidak terkait dengan seberapa parah atau sakit seseorang saat pertama kali terkena Covid-19.

Vaksinasi di anggap mengurangi risiko gejala bertahan lama
1,3 juta Orang di Inggris Diperkirakan Alami Long COVID

Melansir dari Sky News, Dr David Strain, seorang dosen klinis senior di University of Exeter. Menyampaikan program vaksinasi yang sukses tahun lalu telah mengurangi risiko long COVID.  Kesimpulannya berdasarkan kasus long COVID yang tidak meningkat sesuai dengan jumlah kasus varian Delta tahun lalu. Dia mengatakan gejala jangka panjang ini kemungkinan akan membaik dan sembuh, tapi bisa lebih dari 12 bulan.

Namun, meski long COVID akan sembuh, Strain mengigatkan gejala yang bertahan lama ini memiliki dampak signifikan. Terhadap aktivitas sehari-hari mereka selama tiga bulan setelah tertular yang di tunkkan pada gelombang sebelumnya.

Strain juga mengigatkan untuk tidak meremehkan risiko lain kesehatan akibat COVID-19. Saat ini risiko yang di nilai baru rawat inap dan kematian. Untuk membantu mereka yang mengalami long COVID layanan kesehatan di Inggris Raya telah membuka pelayanan pemulihan.

Yang paling mungkin mengalami long COVID

Survei yang di lakukan ONS ini menemukan bahwa yang memiliki kemungkinan mengalami long COVID adalah perempuan. Orang berusia 35-69 tahun, memiliki kondisi kesehatan yang membatasi aktivitas. Bekerja di bidang kesehatan, perawatan sosial, dan pendidikan, dan tinggal di daerah yang miskin.

Melansir dari ITV, mereka yang bekerja di bidang perawatan sosial di laporkan memiliki kemungkinan terkena long COVID lebih besar dari profesi lainnya, yaitu kemungkinanannya sebesar 3,4 persen, di ikuti profesi pendidikan sebesar 3,1 persen, dan perawatan kesehatan sebesar 3 persen. Pekerjaan bidang pengajaran merupakan satu-satunya yang mengalami peningkatan kemungkinan terkena long COVID.

Berdasarkan kelompok usia, peningkatan kasus long COVID terbesar terjadi pada anak-anak berusia 12 hingga 16 tahun. Di mana prevalensi meningkat dari bulan ke bulan dari 1,4 persen menjadi 1,9 persen. Dan untuk individu berusia 35-69 tahun, naik dari 2,6 persen menjadi 2,8 persen.

Gejala yang paling umum
1,3 juta Orang di Inggris Diperkirakan Alami Long COVID

Dari sekitar 1,3 juta orang yang di perkirakan ONS memiliki long COVID, 892 ribu atau 70 persen di laporkan pertama kali tertular virus setidaknya 12 minggu yang lalu dan 506 ribu atau 40 persen setidaknya sekitar setahun yang lalu, di kutip dari BBC.

Melansir dari Sky News, Keluhan pasca terinfeksi COVID-19 yang terus di rasakan para penyitas paling umum adalah mudah lelah yang terjadi pada sekitar 51 persen, kehilangan penciuman sekitar 37 persen, sesak napas sekitar 36 persen, dan kesulitan konsentrasi sekitar 28 persen. Gejala lainnya adalah, termasuk sering cemas, sakit kepala, Rambut rontok, ruam kulit, memiliki masalah pada ginjal dan hati.

Keluhan long COVID ini di laporkan ONS berdampak buruk pada aktivitas sehari-hari. Sekitar 809 ribu atau 64 persen penyitas dan 20 persen atau 247 ribu penyitas. Menyampaikan gejala membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat terbatas. Gejala yang di ketahui muncul ini berdasarkan analisis ONS kepada 351.850 orang. Yang di minta mencatat sendiri dampak yang di rasakan dari long COVID.

Pasalnya, orang yang hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tak memiliki gejala sama sekali. Dalam beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi virus corona. Di laporkan dapat juga mengalami kondisi long covid.  Para ahli kini masih masih bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang efek kesehatan jangka pendek.  Dan jangka panjang terkait dengan Covid-19. Siapa yang bisa mengalaminya, dan mengapa bisa terjadi demikian.