Kategori
Masyarakat

Ini Fakta Seputar Abses Gigi yang Banyak Dialami Masyarakat Indonesia

Ini Fakta Seputar Abses Gigi yang Banyak Dialami Masyarakat Indonesia

Ini Fakta Seputar Abses Gigi yang Banyak Dialami Masyarakat Indonesia – Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi. Abses gigi di sebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini bisa muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi. Abses gigi atau dental abcess adalah masalah kesehatan mulut yang di sebabkan oleh bakteri. Penyakit ini tidak boleh disepelekan karena abses gigi tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

Menurut laporan “Global Prevalence of Periodontal Disease and Lack of Its Surveillance” dalam The Scientific World Journal tahun 2020, penyakit pada gusi atau penyakit periodontal menempati urutan ke-11 sebagai penyakit yang paling umum di temukan di dunia. Angka kejadian penyakit pada gusi dilaporkan mencapai sekitar 20 persen hingga 50 persen di seluruh dunia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3 persen), Dikutip dari idn poker android sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul atau abses, yaitu sebesar 14 persen.

1. Abses gigi harus segera diobati
Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Abses gigi adalah kumpulan nanah yang dapat terbentuk di berbagai tempat seperti di dalam gigi, di tulang yang menahan gigi, atau di gusi. Keberadaan abses gigi biasanya dapat menimbulkan rasa sakit, meskipun tidak selalu terjadi

Yang jelas, abses gigi memerlukan penanganan medis dengan segera, sebab abses tidak dapat hilang dengan sendirinya. Bahkan, abses dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

Abses gigi yang tidak di obati bisa menyebabkan komplikasi serius hingga dapat membahayakan nyawa.

2. Gejala-gejala abses gigi
Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Gejala umum abses gigi adalah nyeri pada area yang terdampak. Beberapa gejala lain yang bisa di alami meliputi:

  • Sakit pada gigi yang dapat menjalar ke telinga, rahang, atau leher.
  • Gigi menjadi sensitif terhadap suhu panas dan dingin.
  • Sakit saat berbaring.
  • Sakit saat mengunyah dan menggigit.
  • Demam.
  • Pembengkakan di area pipi.
  • Bau mulut seperti bau busuk.
  • Gigi berubah warna dan goyang.
  • Kelenjar getah bening mengalami bengkak di leher atau di bawah rahang.
  • Jika abses pecah, akan ada cairan asin yang berbau busuk dan tidak enak di mulut karena nanah yang keluar. Namun, abses yang pecah akan menghilangkan rasa sakit.
3. Penyebab abses gigi berdasarkan jenisnya
Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Bakteri merupakan penyebab dari abses gigi ini. Bakteri yang menumpuk di mulut akan membentuk lapisan gigi yang di sebut dengan plak. Apabila plak tidak di bersihkan, maka asam yang di hasilkan bakteri dalam plak dapat merusak gigi dan gusi dan menyebabkan berbagai penyakit gigi dan gusi seperti abses gigi.

Abses periapikal di sebabkan karena bakteri memasuki pulpa di dalam gigi melalui rongga gigi. Sementara itu, abses periodontal biasanya di sebabkan oleh penyakit gusi lain atau cedera. Adapun abses gingiva dapat di sebabkan oleh adanya benda asing seperti sisa makanan atau benda lain yang menempel di gusi untuk waktu yang lama.

4. Pengobatan abses gigi
Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Fokus dari pengobatan abses gigi adalah untuk membersihkan infeksi, mengeluarkan nanah, dan menghilangkan rasa sakitnya. Karena ada beberapa jenis abses tergantung tempatnya, pengobatan abses gigi berbeda tergantung jenisnya.

Pengobatan abses gigi antara lain:

  • Menguras abses: sayatan kecil akan di buat pada abses untuk mengeluarkan nanah. Selanjutnya, area gigi di bersihkan dengan larutan garam.
  • Prosedur saluran akar: proses mengeringkan abses dan menghilangkan pulpa yang terinfeksi. Kemudian, ruang pulpa akan kembali di isi dan di tutup.
  • Mencabut gigi (ekstraksi): tindakan ini di perlukan bila gigi sudah terlalu rusak dan tidak bisa di selamatkan.
  • Antibiotik: dapat di gunakan jika infeksi telah menyebar ke luar abses atau ketika penderitanya memiliki sistem kekebalan yang lemah.
  • Pengangkatan benda asing: bila abses terjadi di gusi karena adanya benda asing, maka akan di lakukan pengangkatan benda asing di susul dengan pembersihan area yang terkena dengan larutan garam.
5. Pencegahan abses gigi dan masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya
Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Mencegah abses gigi dapat di lakukan dengan selalu menjaga kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Beberapa cara untuk merawat gigi agar terhindar dari abses gigi dan masalah kesehatan lain adalah:

  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida. Sikat gigi selama setidaknya 2 menit.
  • Ganti sikat gigi setiap tiga atau empat bulan atau ketika bulu sikat sudah berjumbai.
  • Menggunakan benang gigi atau sikat interdental setidaknya sekali sehari untuk membersihkan sela-sela gigi.
  • Mengurangi makanan serta minuman manis serta camilan di antara waktu makan atau sebelum tidur dan mulai makan makanan sehat.
  • Mengunjungi dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan dan pembersihan rutin.
  • Menggunakan obat kumur antiseptik atau fluorida untuk menambah lapisan perlindungan tambahan pada gigi.