Lagi-lagi Anggota Kopassus Bentrok dengan Brimob, Kini Terjadi di Mimika
Lagi-lagi Anggota Kopassus Bentrok dengan Brimob, Kini Terjadi di Mimika – Bentrok antara anggota TNI dengan personel Polri kembali terjadi. Kali ini bentrokan terjadi antara anggota Satgas Nanggala Kopadissus TNI dengan personel Brimob Polri di Kabupaten Mimika, Papua.
Mengapa peristiwa bentrok polisi dan personel TNI kembali terus berulang?
1. Personel Brimob Polri sempat lepaskan dua tembakan peringatan ke udara
Sementara, Kapolda Papua Irjen (Pol) Mathius D Fakhiri membenarkan, akibat aksi pengeroyokan itu, lima anggota Brimob Polri mengalami luka ringan. Sebagian dari mereka terluka akibat kena sambit sangkur milik prajurit Kopassus.
“Personel yang berada di lokasi pos RCTU kemudian melakukan perlawanan dan menyisir lokasi kejadian, untuk menyelamatkan rekan-rekan mereka,” kata Mathius ketika di konfirmasi media hari ini.
Personel Brimob dari Satgas Amole Kompi 3 itu sempat melepaskan dua tembakan peringatan ke udara. Tembakan, kata Mathius, di lepaskan ketika pengeroyokan masih terjadi.
2. Tindakan disiplin bakal di berlakukan kepada personel Brimob Polri dan TNI
Sementara, menurut Ahmad, masing-masing satuan bakal menjatuhkan hukuman disiplin, baik kepada anggota Brimob maupun TNI. Ia mengatakan pimpinan masing-masing satuan sudah bertemu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Ahmad mengklaim dengan begitu masalah di antara kedua institusi telah selesai.
“Tindakan disiplin terhadap mereka yang terlibat perkelahian akan tetap di lakukan,” kata Ahmad.
Bentrok yang sering terjadi antara anggota TNI dan Polri seolah tak mencerminkan kekompakkan dan solidaritas yang terus di bangun Kapolri dan Panglima TNI.
3. Kapolri harus proses disiplin anggotanya yang bisa berjualan rokok di tengah daerah konflik
Sementara, dalam sudut pandang analis militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo di minta memproses dan menelusuri mengapa bisa anggotanya di daerah konflik malah berjualan rokok.
“Ini kan personel Polri justru jeli melihat peluang untuk berbisnis di daerah konflik di Papua. Ini kan di daerah yang banyak area hutan-hutan,” kata Fahmi ketika di hubungi melalui telepon hari ini.