Kategori
Masyarakat

Tujuh Perkakas Dapur Masyarakat Peradaban Kuno yang Unik & Kreatif

Tujuh Perkakas Dapur Masyarakat Peradaban Kuno yang Unik & Kreatif

Tujuh Perkakas Dapur Masyarakat Peradaban Kuno yang Unik & Kreatif – Peradaban Kuno Dunia (atau disebut juga sebagai “peradaban dunia kuno”) adalah sebuah periode sejarah manusia. Di periode ini, terdapat 6 peradaban besar di masa lalu (atau disebut juga sebagai masa “ancient” atau “classic.”

Pada zaman peradaban Kkno ribuan tahun lalu, masyarakatnya membutuhkan makanan untuk beraktivitas dan bertahan hidup. Namun, perkakas dapur pada zaman tersebut masih belum berkembang bahkan hampir tidak ada.

Lalu, dengan apa mereka mengolah makanan? Orang-orang pada zaman Peradaban Kuno memanfaatkan segala hal yang ada di sekitarnya, terutama yang berada di alam. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa idn poker download perkakas dapur ala peradaban kuno yang di gunakan untuk mengolah makanan. Keep reading, ya!

1. Kuali dan panci dari tanah liat
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Melansir The Spruce Eat, metode memasak yang paling umum digunakan oleh orang-orang Yunani Kuno adalah merebus, memanggang, dan menggoreng. Alat memasak yang mereka gunakan adalah kuali dan panci yang berbahan dasar tanah liat.

Kuali dan panci dari tanah liat tersebut diletakkan di atas tungku perapian. Selanjutnya, para perempuan Yunani Kuno akan memasukkan berbagai bahan masakan untuk diolah menjadi makanan.

Tanah liat merupakan hasil alam yang mudah untuk di temukan. Tak heran jika tanah liat menjadi bahan membuat perkakas serba guna pada masa Peradaban Kuno. Selain mudah di dapat, tanah liat juga mudah untuk di bentuk. Jadi, memilih tanah liat sebagai bahan dasar kuali dan panci merupakan hal yang tepat.

2. Mesin penggiling dari batuan lava
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Pada masa Romawi Kuno, roti adalah makanan yang paling marak diproduksi. Bahan dasar membuat roti pada masa itu adalah biji-bijian dan gandum yang kemudian di haluskan menjadi tepung dengan mesin penggiling. Namun, mesin penggiling tersebut masih digerakkan oleh tenaga manusia.

Mesin penggiling pada masa Romawi Kuno terbuat dari batuan lava. World History Encyclopedia dalam lamannya menulis bahwa ada sebuah kota peradaban kuno yang menjadi saksi sejarah eksistensi mesin penggiling ini. Kota tersebut adalah Kota Pompeii yang sudah hancur terkubur material vulkanik karena erupsi Gunung Vesivius pada tahun 79 masehi.

Yang tersisa di Kota Pompeii yakni beberapa batuan yang menyerupai mesin penggiling. Para arkeolog meyakini batuan tersebut memang mesin penggiling untuk membuat roti pada masa Romawi Kuno.

3. Pisau dari tanduk rusa dan perunggu
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Pisau dari stainless steel sudah biasa kita jumpai sehari-hari. Tapi, bagaimana dengan pisau yang terbuat dari tanduk rusa dan perunggu? Mungkin pisau perunggu masih bisa di temukan, namun pisau tanduk rusa tampaknya sangat sulit di era sekarang.

Pada masa Romawi Kuno, pisau berbahan tanduk rusa dan perunggu sangat umum di jumpai. Orang-orang Romawi Kuno memiliki kemampuan berburu yang handal. Sebab itulah, tanduk rusa hasil buruan akan mereka manfaatkan untuk membuat pisau.

Sebuah laman studi sosial Kidskonnect mengungkapkan bahwa pisau berbahan besi juga ada pada masa Romawi Kuno. Akan tetapi, yang paling menarik perhatian adalah pisau dari tanduk rusa dan perunggu. Hal tersebut membuktikan betapa kreatifnya orang-orang peradaban Romawi Kuno.

4. Sendok dari tulang belulang, kayu, perunggu, dan perak
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Tidak hanya pisau yang terbuat dari bahan unik dan mahal. Ternyata sendok yang di gunakan oleh masyarakat peradaban Romawi Kuno terbuat dari tulang belulang hewan, kayu, perunggu, dan perak.

Dari empat bahan tersebut, yang paling umum di gunakan oleh masyarakat luas adalah sendok dari tulang belulang dan kayu. Sendok yang berbahan dasar perunggu dan perak di nilai terlalu mahal dan hanya di miliki oleh orang-orang bangsawan saja.

Alasan lain mengapa masyarakat Romawi Kuno lebih memilih tulang belulang dan kayu yakni karena kedua bahan tersebut mudah di bentuk. Jadi, tak perlu repot-repot untuk mengubahnya menjadi sendok.

5. Oven dari batu
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Melansir History Hit, orang-orang Mesir Kuno mengonsumsi roti dan bir sebagai hidangan pokok. Maka dari itu, alat pemanggang roti layaknya oven harus tersedia di dapur.

Oven pada masa Mesir Kuno terbuat dari batu. Sebelum di masukkan ke dalam oven, adonan roti dari tepung gandum dan biji-bijian akan di campur ragi dan air terlebih dahulu. Setelah itu, adonan roti tersebut akan di cetak lalu di masukkan ke dalam oven batu ala Mesir Kuno.

Oven dari batu juga di gunakan oleh masyarakat peradaban Romawi Kuno. Sama halnya dengan mesin penggiling batu, oven batu Romawi Kuno juga banyak di temukan di Kota Pompeii. Oven batu tersebut menggunakan tungku perapian di bawah permukaannya.

6. Piring dari kayu dan tembikar
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Piring jelas sangat penting sebagai tempat menghidangkan makanan. Pada masa Peradaban Kuno, piring dari kayu dan tembikar sangat umum di jumpai. Bahan kayu dan tembikar di pilih karena merupakan bahan yang mudah di bentuk atau di kreasikan.

Empire Rome dalam lamannya menuliskan jika piring perunggu dan perak juga ada pada masa itu, namun penggunaannya hanya terbatas di kalangan bangsawan saja. Ya, harga piring perunggu dan perak di anggap sangat mahal bagi khalayak luas Romawi Kuno.

7. Kayu sebagai spit-roaster
7 Perkakas Dapur ala Masyarakat Peradaban Kuno, Unik dan Kreatif

Tahu metode memasak kambing guling? Ya, dengan menusukkan sebatang besi ke seluruh daging kambing yang akan di olah lalu di letakkan dan di putar di atas tungku perapian. Metode ini populer di sebut spit-roaster.

Ternyata metode memasak spit-roaster sudah ada sejak zaman Peradaban Kuno, lho. Melansir Greek Boston, masyarakat Yunani Kuno menggunakan kayu yang kuat untuk memanggang segala macam daging hewan yang memiliki bobot besar seperti babi, rusa, dan kambing.

Bagi kebanyakan masyarakat Peradaban Kuno, bahan-bahan dari alam lah yang paling sering mereka manfaatkan untuk membuat perkakas. Selain menekan biaya yang di keluarkan, bahan-bahan dari alam mudah untuk di bentuk dan di temukan. Beruntunglah kita di zaman sekarang tak perlu repot-repot melakukan itu semua karena segala macam perkakas dapur bisa kita dapat dengan instan dan mudah di pasar-pasar.