Kategori
NEWS

Para Saksi Kasus Dugaan Kartel Kremasi sedang Diperiksa Polisi Jakbar

Para Saksi Kasus Dugaan Kartel Kremasi sedang Diperiksa Polisi Jakbar

Para Saksi Kasus Dugaan Kartel Kremasi sedang Diperiksa Polisi Jakbar – Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat memanggil dan memeriksa tujuh orang saksi perihal persoalan dugaan kartel kremasi di Jakarta Barat. Di kutip dari laman apk idn poker, Polisi tetap konsisten menggali informasi. Dan barang bukti yang di peroleh berasal dari saksi-saksi.

“Sampai saat ini kami telah memanggil sebanyak tujuh orang saksi terkait kasus dugaan praktik kartel kremasi yang sempat viral di Jakarta Barat,” ujar Kompol Joko Dwi Harsono saat di konfirmasi, Jumat kemarin.

1. Tujuh saksi yang di hadirkan merupakan pengelola Yayasan Mulia

Joko mengatakan sejumlah saksi yang di cek merupakan pengelola Yayasan Mulia Jakarta Barat. Kemudian, ada terhitung satu orang pembuat narasi di dalam video viral.

“Ketujuh orang saksi tersebut kami mintai keterangan yang terdiri dari dua orang pengelola Yayasan Mulia di Jakarta Barat, satu orang pengelola krematorium Mulia di Karawang, dan satu orang pembuat narasi viral, serta tiga orang saksi terkait lainnya,” ungkap Joko.

2. Kartel kremasi di dalangi calo

Dari hasil pengecekan sementara, Polres Jakarta Barat menduga masalah dugaan kartel kremasi ini di dalangi oleh calo yang tak bertanggung jawab. Mereka hanya mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain.

“Namun masing-masing berdiri sendiri (pribadi perorang) tidak terorganisir seperti kartel, Mereka modusnya menaikan harga dengan motif memperoleh keuntungan,” tutur Joko.

3. Polisi belum menerima laporan adanya kartel kremasi

Namun demikian, polisi tidak mendapatkan kecocokan fakta berdasarkan keterangan saksi yang merupakan penyebar informasi bernama Martin yang menunjukkan foto nota kremasi atas nama Astrid.

“Hingga saat ini kami dari Polres Metro Jakarta Barat juga tidak menerima laporan korban adanya dugaan praktik kremasi. Kami masih menunggu adanya laporan dari korban dan kami masih terus melakukan upaya penyelidikan terkait dugaan praktik kremasi tersebut,” ujarnya.