Kategori
NEWS

KPK Minta ke Kemensos Untuk mengoptimalkan data Penerima Bansos

KPK Minta ke Kemensos Untuk mengoptimalkan data Penerima Bansos

Risma Lapor ke KPK Soal 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos Dinonaktifkan -  Nasional Tempo.co

KPK Minta ke Kemensos Untuk mengoptimalkan data Penerima Bansos – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (biasa disingkat KPK) adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi meminta Kementerian Sosial pimpinan Menteri Tri Rismaharini terus memperbaiki data penerima Bantuan Sosial (Bansos).

KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Selain itu, KPK juga mendorong agar Kementerian Sosial mengoptimalkan penggunaan dan memperbaiki kualitas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai sumber data untuk semua program bantuan pemerintah.

“KPK berharap Kemensos terus memperbaiki kualitas DTKS hingga tuntas dan mempertahankan akurasi datanya dengan melakukan pengkinian berkala setiap bulan,” Dirangkum dari idn poker android kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK bidang Pencegahan Ipi Maryati dalam keterangan yang di kutip pada Kamis (5/8/2021).

1. Kemensos di sebut telah hapus 52,5 juta data penerima Bansos
KPK Minta Menteri Sosial Risma Perbaiki Data Penerima Bansos

Ipi mengatakan bahwa Risma dalam paparannya pada KPK melaporkan bahwa Kementerian Sosial telah menghapus 52,5 juta data penerima Bansos yang terdapat DTKS karena tak punya nomor induk kependudukan (NIK). Data ganda, dan tak dapat di perbaiki daerah. Data Kemensos sebelumnya mencatat total 193 juta penerima manfaat yang terdiri dari empat data, yaitu DTKS, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Perbaikan di lakukan secara bertahap dengan melakukan pemadanan dengan data kependudukan pada Ditjen Dukcapil Kemendagri. Verifikasi dan validasi dengan daerah, serta perbaikan data yang mengakomodasi penambahan usulan baru maupun pengurangan karena di nyatakan tidak layak,” kata Ipi.

2. Kemensos di sebut telah memperbaiki data penerima Bansos
KPK Minta Menteri Sosial Risma Perbaiki Data Penerima Bansos

Kemensos di sebut juga telah melakukan sejumlah langkah untuk memperbaiki data. Salah satu caranya adalah dengan intensif mendampingi  pemerintah daerah. Ipi, mengatakan bahwa Kemensos melaporkan ada 385 dari 514 Pemda telah memperbarui data lebih dari 75 persen, 17 pemda belum menyampaikan perbaikan data.

“Selebihnya, sudah menyampaikan perbaikan data pada kisaran 25 hingga 75 persen,” kata Ipi.

3. KPK ingatkan Kemensos soal akurasi data penerima BansosKPK Minta Menteri Sosial Risma Perbaiki Data Penerima Bansos

Selain itu, KPK juga menekankan pada akurasi data penerima bansos untuk memastikan data tidak fiktif dan tidak ganda. Sehingga update oleh pemda mendesak segera di lakukan. KPK juga mendorong di lakukannya berbagi pakai data dengan kementerian/lembaga penyelenggara bansos lainnya.

Terkait akurasi data, KPK meminta Kemensos segera menyelesaikan parameter yang menjadi kriteria penerima bansos. Parameter yang di susun harus di buat sederhana.

“Sehingga mudah di pahami dan menjadi standar bagi daerah untuk menentukan ukuran masyarakat miskin dan rentan miskin yang berhak menerima bantuan,” jelasnya.

Kategori
NEWS

RW di Depok Akhirnya Kembalikan Potongan BST ke Warga Setelah Viral

RW di Depok Akhirnya Kembalikan Potongan BST ke Warga Setelah Viral

RW di Depok Akhirnya Kembalikan Potongan BST ke Warga Setelah Viral – Pengurus RW 5 Kelurahan Beji, Depok, akhirnya mengembalikan duit Rp50 ribu dari para penerima bantuan sosial tunai (BST) Rp600 ribu. Pengembalian yang di lakukan lewat pihak RT tersebut di lakukan usai dugaan penyunatan bansos di era pandemik COVID-19 tersebut viral.

Di kutip dari laman apk idn poker Ketua RW 5, Kuseri, menyatakan dana tersebut di kembalikan ke para penerima BST untuk menghindar keliru paham. Menurutnya, pengurus lingkungan dambakan punya niat baik gunakan dana dari penerima BST tersebut untuk perbaikan ambulans.

“Sedang kita kembalikan langsung kepada warga yang menerima BST, niat baik belum tentu di terima baik,” ujar Kuseri, Kamis hari ini.

1. Ketua RW bantah melakukan pemotongan dana BST

Kuseri berdalih, tidak tersedia pemotongan kepada warga yang terima BST. Pengurus lingkungan menurutnya mengajak warga penerima BST ikut berdonasi menolong perbaikan mobil ambulans dan pengadaan kain kafan.

Dia menjelaskan mobil ambulans banyak di gunakan warga untuk kepentingan kesehatan. Apalagi semenjak penularan COVID-19 tinggi, mobil ambulans kerap di pakai untuk mempunyai warga yang sakit ke rumah sakit.

“Total uang yang kita kembalikan dari 231 penerima BST sebesar Rp11.550.000,” terang Kuseri.

Kuseri mengungkapkan, mobil ambulans merupakan punya warga dan di gunakan untuk warga tidak di kenakan biaya. Sedangkan, seumpama warga menyewa kendaraan ambulans di daerah lain dapat di kenakan biaya.

Lantaran ambulans selanjutnya mengalami kerusakan dan perlu biaya perbaikan sebesar Rp6.500.000, pengurus RW pun berinisiatif melaksanakan penggalangan donasi.

“Untuk itu kami melakukan penggalangan donasi kepada warga, salah satunya kepada penerima BST,” ucap Kuseri.

2. Pengurus RW mengaku telah mengajak penerima BST untuk berdonasi

Kuseri menjelaskan, pada mulanya ajakan penggalangan donasi udah di informasikan pengurus RT kepada warga penerima BST secara lisan. Namun, ada beberapa warga tidak berada di rumah sehingga tidak mengetahui Info tersebut.

“Sudah di infokan secara lisan, bukan tertulis pada waktu ngasih undangan ke warga penerima BST,” ungkap Kuseri.

Kuseri menuturkan, perlindungan bansos di serahkan langsung PT Pos Indonesia di Kota Depok secara utuh sebesar Rp600.000 ribu kepada warga penerima. Setelah itu, warga jalankan penggalangan donasi dengan beri tambahan duit yang di masukan ke dalam kotak.

“Itu dimasukin ke dalam kotak, kotaknya juga masih ada, jadi tidak ada potongan tapi penggalangan donasi,” ucap Kuseri.

3. PT Pos Kota Depok salurkan BST secara door to door

Kepala Kantor Pos Kota Depok, Cecep Priadi Usman, mengatakan pihaknya menyalurkan BST secara door to door dan tidak ada yang di berikan kepada pengurus lingkungan. Petugas memberikan langsung kepada penerima, dengan sebelumnya melakukan pengecekan surat undangan hingga memfoto warga yang menerima BST.

“Kami berikan dari pintu ke pintu, petugas turun langsung ke lapangan, sudah kami kroscek kepada koordinator,” tegasnya.

Cecep mengungkapkan, petugas PT Pos Kota Depok dalam penyalurannya harus mengisi aplikasi data. Nantinya, data penerima BST di masukkan ke dalam aplikasi dengan memfoto bukti penerimaan mulai dari uang, KTP hingga tanda tangan penerimaan.

“Jadi tidak ada pemotongan, karena alurnya berdasarkan aplikasi dan di surat itu ada nomor kontak yang bisa di adukan apabila ada pemotongan,” tutupnya.

Kategori
NEWS

Siap-siap! Dana BST Tahap 4 DKI Jakarta Segera Bisa Di Cairkan

Siap-siap! Dana BST Tahap 4 DKI Jakarta Segera Bisa Di Cairkan

Di lansir dari american-cannibal.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai membagikan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 4. Informasi ini di bagikan melalui akun resmi Twitter @DKIJakarta. Di sebutkan, penyaluran BST tahap 4 paling lama akan di lakukan pada minggu ke-4 April.

Di kutip dari IDN Poker APK, “Sesuai informasi yang di terima dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta bahwa target pencairan BST Tahap 4 paling lambat di lakukan pada minggu ke IV bulan April 2021. Harap selalu memantau media sosial resmi milik Pemprov DKI Jakarta mengenai informasi tersebut. Terima kasih,” demikian di tulis di akun Twitter Pemprov DKI Jakarta, Senin (19/4/2021).

1. Dana tidak akan hilang jika tak langsung di cairkan

Dana BST ini dapat di cairkan di Bank DKI. Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta sudah membagikan BST tahap 3 mulai 3 April 2021. Ada sejumlah hal yang kerap di tanyakan masyarakat terkait BST, salah satunya adalah pemotongan dana jika tak langsung di cairkan.

Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta menyebutkan, tidak ada potongan dari dana bantuan yang di terima sebesar Rp300.000. Uang akan langsung di transfer ke rekening penerima manfaat.

2. Warga dengan kategori ini tidak lagi terima BST

Ada beberapa pertanyaan juga terkait sejumlah warga yang mendapat BST tahap 1 tapi tidak menerima BST tahap 2 dan tahap 3.

Mengenai hal ini, Pemprov DKI Jakarta menjelaskan bahwa pada pencairan BST tahap 2 di lakukan pemutakhiran data penerima bantuan, melalui musyawarah kelurahan yang di hadiri oleh RT dan RW.

Penerima bantuan dengan kategori meninggal dunia, pindah, di anggap mampu, penerima PKH/BPNT, dan memiliki penghasilan tetap di hapus dari daftar penerima BST.

3. Warga kategori usulan baru sudah dapat undangan

Sebelumnya, Dinas Sosial DKI Jakarta juga menyebutkan bahwa masyarakat yang masuk kategori usulan penerima bantuan baru melalui RT, sudah mendapat undangan pertama pengambilan kartu ATM dan buku tabungan, yang telah di distribusikan pada 29-31 Maret 2021.

“Apabila tidak hadir, akan di berikan undangan kedua dan ketiga melalui perangkat RT dan RW. Untuk itu di sarankan agar penerima manfaat berkoordinasi dengan perangkat RT dan RW,” tulis akun Instagram @dkijakarta, Sabtu (3/4/2021).